Share ke media
Opini Publik

Aksi Joget Mahasiswa Baru Saat PKKMB, Prihatin bukan Prestasi

13 Aug 2023 04:00:03113 Dibaca
No Photo
Ilustrasi Gambar : kaltim.tribunnews.com - Seru! Viral di TikTok Aksi Mahasiswa Baru Unmul Samarinda Joget BLACKPINK saat PKKMB Curi Perhatian - 4 Agustus 2023

Samarinda - Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru atau PKKMB baru saja berlangsung, Kamis 3 Agustus 2023 di Universitas Mulawarman Kalimantan Timur. Semua mahasiswa baru Universitas Mulawarman dari berbagai jurusan dikumpulkan di GOR Universitas Mulawarman. Ada hal yang viral di sejumlah akun media sosial TikTok dalam moment kegiatan pengenalan kampus ini, yaitu aksi joget mahasiswa baru yang diiringi musik girl band asal Korea Selatan,BLACKPINK.

Dalam video tersebut terlihat seorang laki-laki joget BLACKPINK mengenakan seragam mahasiswa baru berwarna putih dan bercelana hitam sama seperti mahasiswa baru Unmul lainnya, serta mengenakan topi dan berkacamata. Mahasiswa baru itu terlihat energik saat joget disertai mengikuti ketukan lagu dan koreo yang sesuai.

Reaksi maba lainnya saat melihat aksi joget Blankpink heboh hingga berteriak. Beberapa mahasiswa baru juga terlihat ikut joget bahkan ditambah dengan laki-laki berbaju hitam yang diduga panitia juga ikut berjoget.

Moment pengenalan kampus jauh dari kata taat, mau dibawa kemana generasi saat ini ?Kampus sebagai tempat tingkat belajar tertinggi nyatanya tidak mencerminkan adab dan pola berpikir Islam. Hal ini dikarenakan generasi saat ini hidup di sistem sekulerisme, dimana aturan kehidupan dipisahkan dari agama. Mahasiswa baru yang notabene adalah pemuda yang seharusnya diarahkan untuk menjadi agend of change yang memiliki mental yang kuat sehingga akan siap menghadapi tantangan dunia. Bukan menjadi pribadi yang alay, bermental lemah, dan bergaya hidup hedonisme yang menghasilkan sikap konsumerisme yang serba instan terhadap pemuasan hawa nafsu termasuk kepemilikan materi.

Banyak faktor yang mempengaruhi kepribadian pemuda saat ini. Keluarga, lingkungan, atau teman sebaya, turut berpengaruh. Dunia digital yang akrab dengan dunia generasi kita juga ibarat dua sisi mata uang. Ada peluang, tetapi jebakannya pun banyak. Bahkan, dunia digital yang menawarkan banyak konten hiburan berkontribusi merusak moral pemuda. Konten-konten tersebut banyak memengaruhi pola pikir dan sikap anak. Apa yang mereka tonton berubah menjadi tuntunan, juga menjadi kiblat, standar hidup dan bagian dari pola pikir.

Kehidupan kapitalis sekuler menjadikan generasi jauh dari harapan orangtua, masyarakat maupun negara. Visi pendidikan saat ini seperti kehilangan arah. Nilai dan spirit pendidikan seolah tidak mempan untuk menghasilkan manusia beradab. Sudah seharusnya kita prihatin karena hilangnya rasa malu terhadap prilaku pemuda saat ini, bukan malah bangga dan menjadikannya prestasi dari aksi jogetnya.

Dalam pandangan Islam, pemuda diberikan tempat khusus, bahkan mendapatkan naungan pada hari kiamat, yaitu pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah SWT. Islam memberikan perhatian besar terhadap pemuda. Islam memerintahkan hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat senantiasa dalam ketaatan kepada Allah. Dalam hadis lainnya, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda,

«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ»

“Sesungguhnya Allah Taala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah.” (HR Ahmad dan Ath-Thabrani)

Artinya pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan (Faidhul Qadiir Syarah Al-Jami’ Ash-Shagir)

Pemuda muslim akan lebih disibukkan dengan hadir dalam majelis ilmu, mengkaji ilmu agama, termasuk juga adab dan menyampaikan syiar Islam. Negara yang seharusnya menyiapkan pemuda agar menjadi calon pemimpin bangsa, justru negara makin menjauhkan pemuda dari Islam dengan moderasi beragamanya.

Pemuda tangguh hanya dilahirkan dalam peradaban Islam, karena negara menjalankan perannya untuk menjaga pemuda. Negara juga menjalankan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah sehingga lahir output yang berkepribadian Islam. Sistem pergaulan Islam akan menjaga interaksi pemuda-pemudi. Pada era digital, negara menjalankan perannya untuk menutup pornografi. Negara juga menerapkan sistem ekonomi Islam sehingga mampu menjamin kesejahteraan keluarga.

Sepanjang sejarah peradaban Islam, kita mengenal sosok-sosok muda yang hebat. Seperti Ali bin Abi Thalib, Mush’ab bin Umair, Muhammad Al-Fatih, dan sebagainya. Dalam usia yang masih belia, karena cintanya kepada Nabi, Ali bin Abi Thalib berani menggantikan posisi Nabi yang akan dibunuh oleh orang-orang Quraisy. Mush’ab bin Umair rela meninggalkan kemewahan duniawi demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya, bahkan Mush’ab adalah duta dakwah pertama yang dikirim ke Madinah. Sosok Al-Fatih yang tidak diragukan lagi kegemilangannya, terukir dalam sejarah penaklukan Konstantinopel. Dan masih banyak lagi kisah hebat para pemuda muslim.

Masyarakat juga berperan saling menjaga pemuda dengan selalu amar makruf nahi mungkar. Oleh karena itu, hanya dalam sistem Islam yakni Khilafah, para pemuda akan terjaga potensi besar mereka sehingga memberi sumbangan besar bagi peradaban Islam. Wallahualam bissawab.

Oleh : Rika Okpri Dianasari (Tokoh Kesehatan)

disclaimer : Tulisan ini merupakan partisipasi individu dari masyarakat yang ingin menuangkan pemikiran, ide dan gagasannya yang hak ciptanya sepenuhnya dimiliki oleh yang bersangkutan. Isi redaksi dan narasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.