DigitalNews.id - Samarinda - Tak cukup murka Awang Faroek Ishak (AFI) dengan statement Isran Noor beberapa pekan lalu yang akan menghentikan beberapa proyek pembangunan Kaltim jika ia terpilih. AFI pun mengindikasi adanya kecurangan yang di lakukan oleh pasangan calon (Paslon) No. urut 3 (Isran - Hadi) dalam penggiringan oponi hasil quick count.
Baca Juga : Jaringan Internet Diskominfo Kukar di Retas, Kinerja beberapa instansi terganggu
Dalam Forum Grup Diskusi yang di adakan pemerintah provinsi, Senin (2/7/18), bertempat Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim Lantai.1, Samarinda itu, AFI terlihat mengeluarkan semua amarahnya atas indikasi kecurangan paslon nomor 3, baik money politik dan pengaturan hasil quick count yang di sangkakannya. Bahkan dalam forum tersebut, AFI sempat akan menampilkan melalui layar proyektor rangkaian pembuktian bahwa benar paslon nomor urut 3 melakukan kecurangan, namun di protes oleh Rohman Timses paslon 3 dengan alasan tidak terverifikasi, dan cenderung hoax.
Baca Juga :LP4 - KT Temukan Pelanggaran, Besok Lapor ke KPU Pusat
Bahkan AFI menyampaikan money politic yang beredar ini terkait dengan sejumlah uang masuk ke Kaltim melalui jasa kargo yang di kirim dari Singapura.
Pilgub 2018 kali ini pun di sebutnya pemilu terburuk sepanjang sejarah demokrasi di Kaltim. “Terburuk karena penuh dengan money politic, dan mainnya bukan di Kaltim. Kalau saya beberkan itu heboh nanti, semua orang tau jalurnya,” pungkas Awang Faroek, Gubernur Kaltim.
Terkait hasil quick count yang memenangkan paslon nomor 3 itu di nilainya sudah di atur oleh paslon. Agar menggiring opini masyarakat bahwa mereka menang bersih. “Yang dimainkan itu quick count nya, sehingga terbentuk opini masyarakat dia terpilih secara bersih, coba liat quick count kita tidak seperti biasa, baru 60 % tiba-tiba sudah stop dan langsung hasil akhir,” jelas Awang.
Baca Juga : Minggu tenang, black campaign bertebaran
Atas semua serangan AFI itu, Rohman Timses paslon no. 3 asal PKS yang hadir di FGD menyatakan “Gubernur ini kan ayah bagi kita di Kaltim, mesti nya Gubernur bisa lebih arif, netral dan tidak tendensius,” tegasnya. Ia juga mengganggap sikap AFI kontradiktif, “di awal bilang tidak percaya media sosial dan hoax, tapi di tengah-tengah beliau malah mau menyampaikan berita dari media sosial yang beliau sendiri masih ragu itu hoax apa tidak, saya langsung potong biar gak kepleset Gubernur kita,” ucap Rohman. Rohman juga menghargai adanya forum yang dibuat oleh Gubernur Kaltim ini, namun Ia berharap forum ini jangan di manipulasi hanya untuk menjatuhkan pihaknya. (Red/ykb/dr)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru