Digitalnews - Sangatta - Basti Sangga Langi, anggota DPRD Kutai Timur, secara tegas mengecam intimidasi yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan terhadap karyawan yang ingin mengikuti peringatan Hari Buruh atau May Day.
Dalam wawancara dengan media di acara Peringatan Hari Buruh Sedunia di Lapangan Polder Ilham Maulana, Basti menyampaikan keprihatinannya atas sikap ini.
“Perusahaan banyak yang mengintimidasi karyawan yang akan ikut May Day dengan alasan mengganggu operasional produksi. Padahal May Day adalah hari libur nasional, tetapi banyak perusahaan tidak menghargai May Day ini,” ujarnya dengan tegas.
Ia menekankan bahwa May Day bukan hanya momen untuk merayakan, tetapi juga sebagai wujud penghormatan terhadap perjuangan para pekerja dalam merebut hak-hak mereka.
Basti juga mengajak perusahaan untuk memberikan izin kepada para pekerja yang ingin berpartisipasi dalam perayaan May Day.
“Kita harus mengingat bahwa tidak semua pekerja akan turun ke jalan untuk merayakan May Day. Dengan memberikan izin kepada sebagian karyawan, mereka dapat bersenang-senang bersama sambil menghargai momen ini,” tegasnya.
Basti juga menyampaikan bahwa perlu adanya evaluasi terhadap situasi ketenagakerjaan di Kutai Timur, termasuk meninjau aturan-aturan yang mungkin tidak sejalan dengan praktik yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini mencakup sistem pengupahan, sistem BPJS, serta aturan lainnya seperti Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK).
“Ini adalah masalah serius yang harus diperhatikan oleh pemerintah kabupaten. Situasi ketenagakerjaan di Kutai Timur sedang mengalami krisis dengan adanya aturan-aturan yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan para pekerja,” tandasnya.ADV
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru