DigitalNews.id - Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim menggelar “Sosialisasi Pilgub dan Pendidikan Pemilih Bagi Perempuan”, dengan thema “Sukses Pilgub, Kaltim Sejahtera” rabu (6/6/18) di aula ruhui rahayu kantor Gubernur Kaltim. Pada momentum Pilgub kali ini, KPPI tak ingin absen melibatkan diri dalam memberikan pendidikan politik pada anggotanya dan masyarakat umum. “Karena ini mendekati Pilgub, kami coba berperan aktif mensosialisasikan kepada masyarakat dan khususnya bagi kaum perempuan, Karena kami semua adalah perempuan,” kata Hj.SB.Yaumid, ketua DPD KPPI Kaltim, saat dikonfirmasi usai acara tersebut.
Tidak hanya kaum wanita yang merupakan anggota dari suatu organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi keagamaan dan beberapa organisasi lainnya, tetapi lebih dari itu, para perempuan yang menjadi anggota dari suatu partai politik (parpol) peserta pemilu, juga turut dilibatkan KPPI. Dijelaskan Hj. SB. Yaumid, agar Pilgub kali ini tidak seperti Pilgub sebelumnya, dimana angka golput terbilang cukup tinggi. “oleh karena itu, dari semua yang terlibat disini tadi, memiliki keinginan yang sama, yakni agar angka golput bisa seminim mungkin,” jelasnya.
Hj. SB. Yaumid optimis, hadirnya ratusan perempuan dari berbagai organisasi pada acara tersebut, akan mampu secara aktif mensosialisasikan Pilgub Kaltim kali ini. Tidak dinafikan bahwa peran ibu dan kaum perempuan memiliki pengaruh yang cukup signifikan, oleh karenanya pada perhelatan Pilgub Kaltim nanti, peran perempuan jangan dianggap sepele. “Perempuan itu memiliki pengaruh yang cukup kuat, apalagi untuk mengajak tetangga dan keluarga agar berpartisipasi dalam pemilihan,” jelas perempuan berhijab ini.
Ditempat yang sama, Ida Farida, selaku salah seorang Komisioner KPU Kaltim menegaskan, bahwa peranserta masyarakat sangat dibutuhkan, terlebih pada penyebaran informasi dalam rangka pendidikan politik rakyat, agar masyarakat dapat menjadi pemilih cerdas.
Berdasarkan hasil Survey Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Badan Pusat Statistik, menyebutkan bahwa ‘’salah satu penyebab rendahnya partisipasi pemilih, di antaranya disebabkan karena masih rendahnya peran pemerintah, peran DPR, bahkan partai politik”, imbuh Ida Farida mengutip data survey.
Oleh karenanya agenda pada acara ini juga merupakan salahsatu pendidikan politik Pemilih. “meskipun tadi banyak pertanyaan, dan saya selalu tegaskan bahwa ini adalah persoalan demokrasi di Kaltim,“pungkasnya. (jr/dr)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru