Lion Air member of Lion Air Group memberikan penjelasan mengenai penundaan penerbangan bernomor JT-666 rute Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur (SUB) ke Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur (SRI) serta nomor JT-665 dari Samarinda ke Surabaya.
Tidak lain penundaan terjadi karena cuaca, dijelaskannya bahwa layanan dan operasional dijalankan sesuai prosedur (SOP).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyebutkan Lion Air JT-666 sudah dipersiapkan dengan baik, membawa tujuh kru serta 212 penumpang.
Penerbangan diberangkatkan dari Surabaya pada 15.30 WIB menggunakan Boeing 737-900ER registrasi pesawat PK-LPY dan diperkirakan tiba di Samarinda pukul 17.15 WITA (16/ 1).
Dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot telah menjalankan SOP dengan melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (BPN).
“Itu dikarenakan cuaca buruk terjadi di Samarinda yang menyebabkan jarak pandang pendek dan tidak memenuhi kualifikasi standar keselamatan,” ucapnya melalui rilis tertulisnya pada, Kamis (17/ 1/2019)
Pesawat telah mendarat sempurna di Balikpapan pukul 18.00 WITA. Untuk alasan operasional, penerbangan JT-666 ditunda keberangkatannya (postponed). Hal ini juga mengakibatkan penundaan keberangkatan JT- 665 dari Samarinda menuju Surabaya. Kedua layanan tersebut akan diberangkatkan pada hari berikutnya (17/ 1).
““Lion Air telah berkoordinasi bersama para pihak terkait dan menginformasikan kepada seluruh pelanggan yang terganggu perjalannnya dari akibat cuaca buruk,” papar Danang
Lebih lanjut dirinya menjelaskan Pada hari ini (17/ 1), Lion Air telah menerbangkan kembali nomor JT-666D pukul 10.00 WITA dari Balikpapan menuju Samarinda, yang dioperasikan dengan pesawat Lion Air lainnya yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LGK.
Untuk dampak penundaan penerbangan JT-665P, dalam upaya menyediakan layanan kepada pelanggan, Lion Air memberikan kompensasi berupa makanan ringan dan makanan berat. sebagaimana yang telah diatur dalam PM 89 tahun 2015 tentang delay management.
Bahkan Lion Air juga menyediakan fasilitas berdasarkan permintaan penumpang apabila ada yang akan melakukan pengembalian dana (refund) atau perubahan jadwal berangkat (reschedule), menurut aturan yang berlaku yaitu PM 185 tahun 2015 tentang standar pelayanan penumpang kelas ekonomi angkutan niaga berjadwal dalam negeri.
Lion Air sudah memberangkatkan kembali JT-665P yang mengangkut tujuh kru serta 185 penumpang. Pesawat mengudara dari Samarinda pukul 11.20 WITA dan mendarat di Surabaya pada 11.54 WIB.
“Lion Air akan meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional Lion Air lainnya tidak terganggu,” tutupnya. (Jif)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru