Share ke media
Olah Raga

Bukan Sekedar Kompetisi, Liga Harbi Juga Sebagai Pembinaan Berkelanjutan

27 Jan 2020 10:57:07946 Dibaca
No Photo
Gelaran Pertandingan Liga Hari di Kompleks Olahraga Stadion Sempaja Samarinda

SAMARINDA | Liga Harbi tengah bergulir, secara seremoni, pembukaannya digelar pada, Minggu Minggu (26/01/20) di kompleks olahraga stadion sempaja Samarinda.

Rencananya kompetisi sekolah sepak bola se Kaltim ini akan berlangsung selama 8 bulan, hingga bulan Agustus mendatang.

Kepala sekolah Akademi Harbi mengatakan semangat digelarnya ajang sepak bola usia dini ini karena belum ada Asosiasi sepak bola yang menggelar event seperti yang direkomendasikan oleh FIFA maupun AFC.

“Di Kaltim selama ini tidak ada kompetisi selain turnamen yang sifatnya sehari atau dua hari. Bukan kompetisi yang disarankan seperti FIFA atau AFC,” kata Heriansya yang juga sebagai panitia pelaksana Liga Harbi.

Dirinya menjelaskan, agenda ini merupakan bagian dari latihan bermutu yang berujung pada prestasi. Latihan bermutu kata Heriansyah salah satunya adalah kompetisi yang bermutu.

Selain itu semangat dari liga ini adalah metode pembinaan yang berkelanjutan.

“Karena dalam kompetisi seperti ini dari pelatih, wasit dan pemain akan terlibat langsung dalam situasi yang ril dan menjadi tujuan dari latihan. Karena apa, ada waktu waktu jeda dimana pelatih bekerja, bekerja dalam Menganalisa, mendefinisikan problem dan desain latihan, itu bagian dari proses melatih,”tuturnya.

Heriansyah menyebutkan, target dari gelaran ini juga tidak muluk muluk, yaitu mengisi waktu usia produktif peserta didik.

Ia menilai pemain profesional tidak bisa langsung bisa main selain dibina sejak dini. Hal itu juga kata dia sesuai dengan kurikulum sepak bola Indonesia.

Menurutnya seorang anak pada usia 10-14 tahun adalah usia mereka dalam membangun skil, pada usia 14 tahun ke atas merupakan usia untuk membangun tim.

“Nah di usia ini mereka membangun skil tanpa skil mereka tidak bisa bangun tim,”jelasnya.

Bahkan kata Heriansyah, jika Asosisasi sepak bola membuka event pembinaan berkelanjutan, pihaknya tidak akan membuka liga seperti ini. Menurutnya asosiasi selama ini diam aja dan tidak ada yang jalan.

“Saya sudah sentil, itu harusnya kerja mereka tapi saya buat sendiri, yang kedua kompetisi. Saya bilang ini sindiran, harusnya mereka malu. Saya bilang kita tidak akan buat liga Harbi kalau ada kompetisi yang lebih mapan dan difasilitasi oleh pemerintah,”singgungnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebetulnya membuat event dengan model pembinaan berkelanjutan itu sederhana. Tetapi terlalu banyak penumpang gelap hanya sekedar mencari nama dalam dunia sepak bola.

“Kalau penumpang gelapnya seperti saya, wasit, pelatih, pemain. Kalau kapal tengelam kami juga ikut tengelam, tapi kalai penumpang gelap mereka bisa pindah kapal


(Jr)