Samarinda - Kasus bullying yang semakin marak terjadi di Masyarakat sungguh meresahkan. Beberapa minggu lalu di Samarinda beredar sebuah video siaran langsung yang berdurasi 27 detik sedang memperlihatkan sejumlah remaja perempuan sekitar 13 orang, yang melakukan aksi brutal penganiayaan kepada seorang remaja Perempuan lain dengan memukul kepala korban bertubi-tubi Sementara itu terlihat dalam video tersebut tak ada seorang pun dari remaja Perempuan lainnya berupaya melerai atau bahkan menghentikan aksi brutal tersebut. Berdasarkan informasi yang beredar, ternyata mereka (korban dan pelaku) sudah lama terlibat pertengkaran dan saling tantang di Tiktok. Berdasarkan beberapa /keterangan warganet yang juga berteman dengan pelaku diduga permasalahan awalnya yakni percintaan, dimana pacar pelaku diduga direbut oleh sang korban. Bullying bukanlah kasus yang pertama kali terjadi, akan tetapi kasus bullying ini sudah sering terjadi baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan Masyarakat. Bullying saat ini sudah menjadi lifestyle generasi, mereka tanpa rasa takut melakukan aksinya secara terang terangan bahkan secara live. Bullying yang dilakukan secara live sosmed yang terjadi di Samarinda tersebut, membuktikan bahwa kejahatan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Bahkan banyak dari Masyarakat menganggapnya sebagai sikap yang wajar dalam diri seorang remaja, parahnya lagi dianggap gentle atau bahkan keren. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Samarinda, mencatat sebanyak 240 kasus perundungan anak yang terjadi di Ibu Kota Provisi Kaltim yang disusul Bontang dengan 106 kasus, dan Balikpapan dengan 66 kasus. Fakta ini membuktikan bahwa generasi yang merupakan aset berharga peradaban saat ini telah rusak, mereka telah rela mengorbankan masa remaja mereka dengan melakukan hal-hal yang tidak ada manfaatnya.Dari banyaknya kasus bullying yang beredar di Masyarakat, ternyata terdapat beberapa faktor yang melatar belakangi hal itu terjadi. Salah satunya adalah pengaruh negative dari media ataupun game online, dimana media atau game online saat ini dengan bebas menayangkan tayangan yang mengandung kekerasan secara bebas sehingga anak-anak dengan mudah mencontoh perilaku tersebut. Selain itu pola asuh dan pendidikan yang rusak juga menjadi faktor meningkatnya kasus bullying saat ini. Pendidikan yang diberikan saat ini adalah pendidikan yang tidak menanamkan nilai-nilai ketaqwaan dan keimanan, sehingga mereka tidak ada rasa takut dalam diri mereka ketika melakukan kedzaliman kepada orang lain. selain itu juga pola asuh yang diberikan oleh orang tua juga pola asuh yang jauh dari islam, orang tua membebaskan anaknya menggunakan media sosial dengan bebas tanpa pengawasan, mereka juga melepas tanggung jawab dalam menanamkan aqidah kepada anaknya karena kesibukan orang tuanya dalam dunia kerja. Maka seperti ini lah output yang dihasilkan, anak anak yang jauh dari nilai-nilai islam, anak anak yang dengan mudahnya melakukan aksi-aksi perundungan tanpa rasa takut dalam diri mereka. Semua itu merupakan buah dari sistem yang diterapkan saat ini yaitu sistem kapitalisme sekuler. Di mana dalam sistem ini setiap individu diberikan kebebasan dalam melakukan hal apapun. Selain itu kehidupan dan sistem aturan yang sekuler juga menumbuhsuburkan jiwa-jiwa yang jauh dari nilai moral dan agama sehingga mereka jauh dari kesadaran akan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. hasil buruk dari penerapan sistem sekularisme adalah menjadikan suasana dan standar kehidupan sangat jauh dari aturan Islam. Kita semua tentu sepakat bahwa perundungan juga salah satu jenis tindakan kezaliman. Generasi yang merupakan aset berharga peradaban telah rusak karena bobroknya sistem kapitalisme -sekuler yang telah diterapkan dinegara kita, sehingga lahirlah generasi-generasi minim adab, krisis moral, dan miskin akidah. Pendidikan yang diberikan pada generasi saat ini juga jauh dari nilai-nilai islam, pendidikan yang diberikan tidak menanamkan ketaqwaan dan keimanan sehingga tidak ada rasa takut dihati mereka ketika melakukan perbuatan dzalim kepada orang lain. selain itu juga tidak adanya peran negara dalam menjaga dan melindungi generasi saat ini, negara lalai bahkan tidak ada Upaya dalam memberikan aturan yang tegas atau Solusi efektif untuk menyelesaikan kasus Bullying yang terjadi saat ini.
ISLAM SOLUSI HAKIKI
Islam adalah agama yang paling sempurna yang allah turunkan dimuka bumi ini melalui perantara Nabi Muhammad SAW. “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah/5: 3].Islam hadir sebagai Solusi bagi setiap permasalahan manusia di dunia ini, dalam islam bullying adalah suatu perbuatan tercela dan negara wajib memberikan sanksi bagi setiap individu yang melakukan perbuatan tersebut. Didalam islam generasi adalah aset berharga yang harus dijaga, jika generasinya baik maka dapat dipastikan bahwa peradaban negri tersebut akan baik. Islam akan menjaga generasi dengan menanamkan Aqidah yang sempurna sehingga mereka memiliki standar keimanan dan kepribadian yang kuat. Islam juga memiliki Solusi pencegahan dan penanganan kasus bullying , yakni:Pertama,Pendidikan Islam dalam keluarga yaitu dengan menanamkan Aqidah islam bagi anak anak adalah modal utama. Anak anak yang memiliki Aqidah islam yang kuat tidak akan melakukan hal-hal yang Allah larang. Selain menanamkan Aqidah, orang tua juga harus mengajarkan adab-adab dalam berteman seperti yang termaktub dalam Q.S Al-Hujurat ayat 10-13, yang mana di dalam Alqur’an dijelaskan bahwa ketika kita berteman tidak boleh saling olok-mengolok, menggunjing, bahkan tidak boleh menyakiti satu sama lain. Selain itu juga, penayangan media online yang berbentuk kekerasan, pelecehan, harus segera ditutup segala aksesnya oleh negara karena dinilai menyimpang dari Tujuan pendidikan islam. Kedua, lingkungan yang baik yang akan menjadi faktor terbentuknya anak anak yang baik pula. Lingkungan yang selalu membiaskan beramar ma’ruf nahi mungkar sehingga anak anak akan selalu berperilaku baik sesuai dengan pendidikan islam yang telah ditanamkan dirumah. Sehingga akan timbul rasa kepedulian sosial atas persoalan-persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar. Dialam Al-qur’an Allah Taala berfirman, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS Ali Imran [3]: 110)”. Jadi, penanaman Aqidah yang baik tidak hanya bergantung pada pendidikan sekolah atau rumah, namun lingkungan juga berperan besar dalam pembentukan dan penanaman Aqidah yang baik bagi anak-anak.Ketiga, peran Negara dimana Negara harus mendukung penuh kondisi ketakwaan masyarakat. Media, opini atau apa pun yang menjadi wasilah terbentuknya karakter perundung, harus segera dihilangkan meskipun dipandang menguntungkan negara secara ekonomi. Negara harus mampu menyaring dan memblokir setiap konten-konten yang mengandung unsur kemaksiatan,kekerasan, dan kejahatan. Game ataupun aplikasi yang boleh ada ditengah-tengah Masyarakat adalah yang mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta membawa kemaslahatan bagi umat manusia. Pelaku perundungan akan diberi sanksi keras, baik penyebar konten kekerasan ataupun pelaku perundungan, karena keduanya telah melanggar syariat islam. Di dalam Islam negara mampu mewujudkan sanksi tegas bagi tindak kriminal dan pelanggaran aturan Islam, yakni sebagai zawajir (pencegah) dan jawabir (penebus). Makna dari zawajir (pencegah) dan jawabir (penebus) agar orang lain yang bukan pelanggar hukum tercegah untuk melakukan tindak kriminal yang sama dan jika sanksi itu diberlakukan kepada pelanggar hukum, sanksi tersebut dapat menebus dosanya. Sistem Islam inilah yang mampu mewujudkan perlindungan hakiki bagi warga negaranya dari berbagai tindak kejahatan.Wallahu’alam Bisshawab…
Oleh : Aprilia Ningsih (Mahasiswa)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru