Share ke media
Wisata

Bupati Kukar Apresiasi Desa Kedang Ipil Lestarikan Budaya Lewat Festival Nutuk Beham

12 May 2025 03:00:427 Dibaca
No Photo
Bupati Edi Damansyah melakukan pemukulan gong tanda penutupan festival budaya Kutai Lawa "Nutuk Beham". (istimewa)

Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah memberikan apresiasi pelestarian budaya nenek moyang yang dilakukan Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat melalui Festival Budaya Kutai Adat Lawas “Nutuk Beham.” Hal itu disampaikan saat menutup festival, Ahad (11/5/2025).

Edi mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat Desa Kedang Ipil yang telah menjaga tradisi adat budaya secara turun temurun. Sehingga budaya adat Kutai lawas “Nutuk Beham” bisa digelar dan diagendakan setiap tahun.

“Atas nama Pemkab Kukar kami mengucapkan terima kasih khususnya pada masyarakat, tokoh masyarakat dan pemangku adat Desa Kedang Ipil yang telah melestarikan budaya adat peninggalan nenek moyang ini,” ujar Edi.

Dia menyebutkan Pemkab Kukar melalui strategi pembangunan Kukar Idaman 2021 -2026 salah satunya program Kukar Kaya Festival (KKF) memfasilitasi dan berkolaborasi antara pemerintah, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan komunitas seni dengan para pemangku adat menyelenggarakan beragam festival. Salah satunya festival Nutuk Beham ini.

“Festival Budaya Kutai Adat Lawas Nutuk Beham di Desa Kedang Ipil ini sudah masuk dalam kalender festival budaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang difasilitasi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), karena Nutuk Beham ini merupakan tradisi seni budaya peninggalan nenek moyang,” jelasnya.

Edi menegaskan komitmennya untuk terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang tumbuh dari masyarakat desa. Termasuk ritual Nutuk Beham yang dilaksanakan masyarakat Kutai Adat Lawas, yang hingga saat ini bisa dilaksanakan dan dilestarikan.

Lebih lanjut dia berharap semua tradisi seni budaya peninggalan nenek moyang hendaknya bisa dijaga dan dilestarikan. Karena itu merupakan warisan yang tidak ternilai dan merupakan kekayaan serta kearifan lokal yang memiliki pakem masing-masing.

Adapun penutupan festival yang berlangsung selama 4 hari itu ditandai pemukulan gong dan pemberian piagam penghargaan kepada kepala desa dan pemangku adat Desa Kedang Ipil oleh Bupati Edi Damansyah. Penutupan festival juga diisi penampilan apik dari para anggotanya komunitas seni yang menampilkan tarian kombinasi tradisional dan modern. (dn)