Share ke media
Populer

Bupati Kukar Sambut Baik Rencana Kajian dan Penyusunan Desain Pembangunan Kawasan Pertanian Terintegrasi Berbasis Kawasan

13 Oct 2023 06:00:27560 Dibaca
No Photo
Bupati Kukar Edi Damansyah mendengarkan paparan rencana aksi Tim Ahli UGM. (istimwa)

Tenggarong – Tim Ahli Universitas Gajah Mada (UGM) pada Kamis (12/10/2023) memaparkan Rencana Aksi Orientasi Penyusunan Desain Pembangunan Kawasan Pertanian Terintegrasi Berbasis Kawasan yang dilakukan oleh di Ruang Pertemuan Lantai 2 Kantor Bappeda Tenggarong. Rencana ini disambut baik Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah.

“Saya menyambut baik atas rencana aksi tim ahli UGM dalam melakukan kajian dan penyusunan desain pembangunan kawasan pertanian terintegrasi berbasis kawasan,” ujarnya.

Namun masalahnya, sebut Edi, belum semuanya konsisten. Persoalan pokok pembangunan kawasan pertanian yakni pemahaman terhadap pengelolaan pertanian berbasis kawasan masih beragam. Sistem kelembagaan kawasan pertanian belum terbangun secara solid dan produktif, perencanaan pembangunan berbasis kawasan masih bersifat parsial.

Adapun tujuan pembangunan berbasis kawasan di Kukar yakni menjaga konsistensi pembangunan pertanian berbasis potensi wilayah, meningkatkan nilai tambah pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani secara bertahap. Efisiensi dan efektifitas pembiayaan pembagunan daerah dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, sebagai pendorong pembangunan ekonomi wilayah secara gradual.

Dipaparkan, strategi pembangunan kawasan telah ditetapkan lima kawasan strategis komoditas padi. Yaitu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pertanian di dalam kawasan, seperti jalan usaha tani dan tata kelola. Meningkatkan kapasitas SDM petani melalui pendampingan dan penyediaan alat produksi pertanian, meningkatkan peran pemerintah desa secara aktif bagi peningkatan produktivitas perekonomian lokal dan memperkuat kolaborasi dengan akademisi, dunia usaha, masyarakat dan pemerintah.

“Saya meminta pemerintah desa dapat mendukung segala proses penyusunan perencanaan pembangunan pertanian berbasis kawasan terintegrasi secara aktif. Identifikasi aset potensial untuk mendukung pengembangan kawasan, menjaga komitmen pembangunan ekonomi desa melalui APBDes yang diiringi dengan pengembangan BUMDes dan pengembangan SDM aparatur desa dalam mendukung pembangunan pertanian secara terintegrasi,” urai Edi.

Lebih lanjut dia juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait segera melakukan kajian awal terkait dengan data, potensi dan permasalahan dalam mendukung proses penyusunan perencanaan kawasan terintegrasi, serta mengindentifikasi dan menyelaraskan program dan kegiatan tahun 2023 dan 2024 untuk pembangunan kawasan pada lokasi yang menjadi pilot project. (dn)