Share ke media
Keagamaan

Bupati Kukar Sebut Haul Tuan Habib Tunggang Parangan Bentuk Rasa Hormat

05 Oct 2023 08:00:5471 Dibaca
No Photo
Staf Ahli Bupati Kukar Ahyani membacakan sambutan Bupati Edi Damansyah dalam acara haul. (istimewa)

Tenggarong - Haul Tuan Habib Tunggang Parangan di Kutai Lama, Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar) pada Rabu (4/10/2023) dihadiri ribuan peziarah. Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Kukar Ahyani menyampaikan, tradisi haul merupakan momentum untuk mengenang seorang tokoh, khususnya para ulama yang telah wafat.

“Haul ini juga memiliki tujuan untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasih kepada Tuan Habib Tunggang Parangan yang telah berjasa menyebarkan dan mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat khusus di Kabupaten Kutai Kartanegara. Peringatan haul ini supaya kita tidak melupakan jasa-jasa Beliau,” ucap Ahyani.

“Kalau kita menjadi bangsa yang mudah dipecah belah, malu rasanya kita kepada Beliau. Itu hikmahnya haul,” sambungnya.

Dalam haul ini, dilakukan pembacaan tahlil dan Surah Yasin dari kompleks makam di Anggana. Juga dilakukan pembacaan maulid, manaqib Tuan Habib Tunggang Parangan, tahlil, dan ceramah agama.

Para pejabat Forkopimda, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), para ulama dan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi di Kukar hadir dalam haul akbar bertema “Maknai Jejak Sejarah Syiar Islam di Kalimantan Timur Untuk Mewujudkan Generasi Islami yang Berkepribadian Aktif, Kreatif, Kompetitif, dan Agamis” ini.

Diketahui, terdapat beberapa versi sejarah terkait penyebaran agama Islam di Kutai Lama oleh Tuan Habib Tunggang Parangan. Dalam salah satu versi sejarah dikatakan Tuan Habib Tunggang Parangan yang bergelar Si Janggut Merah bersama Datuk Ribandang adalah tokoh penyebar agama Islam pertama di Kerajaan Kutai pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota (1525-1589).

Setelah Sultan Aji Mahkota, pemerintahan Kerajaan Kutai Sultan Aji Dilanggar yang memerintah dari tahun 1589 hingga 1605. Pada masa pemerintahan Sultan Aji Dilanggar atau Aji Gendung gelar Meruhum Aji Mandaraya, penyebaran Islam makin pesat hingga rakyat Kutai memeluk agama Islam. Selanjutnya cucu Raja Mahkota yakni Aji Ki Jipati Jayaperana gelar Pangeran Sinum Panji Mendapa menyebarluaskan ajaran pengaruh Islam dan menaklukkan kerajaan Hindu Martapura. (dn)