KUKAR - Jelang tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, penggalangan dukungan untuk pemenangan Jokowi-Ma`ruf amin oleh Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) terus dilakukan.
Puluhan orang perwakilan JKSN unsur kecamatan, Santri dan para kyai Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkumpul mendeklarasikan dukungan pemenangan capres dan cawapres nomor urut 01 pada, Kamis (14/03/19) di gedung Wanita, jalan monumen timur, Panji, Tengarong, Kukar.
JKSN Kukar berjalan hampir sebulan lamanya atas inisiatif para Kyai, dan sudah membentuk hingga kecamatan. Bahkan ditargetkan akan membentuk hingga tingkat desa.
Ketua Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) Kutai Kartanegara mengatakan pilihan politik ke Paslon nomor urut satu dinilai karena selama ini Jokowi telah berkontribusi besar untuk Kyai dan Santri.
“Memang ada juga kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah, tetapi selama lima tahun menjabat, Jokowi telah berbuat banyak untuk Kyai dan Santri,” papar Soberun ketua JKSN dikonfrontasi usai deklarasi berlangsung.
Selain itu kata Soberun, merasa terpanggil karena munculnya Kyai Ma`ruf amin sebagai Cawapres Jokowi.
“Kami menjadi tergugah karena kyai, juga sebagai orang tua kami, maka selayaknya kami sebagai anak berkumpul untuk memenuhi hajat orang tua kami,” lanjutnya
Dengan itu dirinya mengajak Umat Muslim dan Masyarakat Kukar umumnya untuk memenangkan Jokowi-Ma`ruf Amien pada pemilu 2019 mendatang. Pun Ia berharap lebih khusus Kukar bisa kita menangkan jokowi-Ma`ruf pada Pemilu 17 April mendatang.
Partai Koalisi juga turut hadir dalam acara deklarasi itu, juga hadir Ketua tim kampanye Capres-Cawapres 01 Kabulaten Kukar, Solihin.
Dalam sambutannya Solihin mengatakan dengan hadirnya JKSN di Kukar akan menambah kekuatan untuk pemenangan.
“Dengan terbentuknya JKSN, maka kita bisa targetkan kemenangan Jokowi-Ma`ruf amin bisa mencapai 70 % diKukar,” sebutnya
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, mendukung Jokowi bukan lagi persoalan menang dan kalah tetapi pertaruhan ideologi, menurutnya tagar ganti Presiden adalah Makar dengan tujuan ingin menganti sistem.
“Itu menurut saya, mungkin ada yang beda dengan saya, tetapi kalau tagar misalnya Ganti Jokowi artinya ke tidak sukanya terhadap Jokowi,” tuturnya
Terlebih dengan menebarnya isu Hoax, disebutnya itu bisa menjadi potensi perpecahan anak bangsa.
“Bagaimana hari ini agama mulai dibenturkan dengan negara dan itu bahaya sekali, makelar agama saat ini sudah dibawa keranah politik, itulah perjuangan yang kita lawan saat ini,”tutupnya (Fran)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru