Tenggarong – Dilangsir dari Berita Alternatif.Com tanggal 29 April 2024, dengan judul “Anggota DPRD Kukar akan Lakukan Perjalanan Dinas ke Belanda, Sekwan : Tidak perlu Diributkan!” diberitakan bahwa Sekretaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) M. Ridha Darmawan mengklarifikasi anggaran perjalanan dinas ke luar negeri anggota DPRD Kukar Tahun 2024 sejatinya “hanya” Rp. 9 miliar, bukan Rp. 19,9 miliar sebagaimana disebut Rumah Partisipasi Pembangunan Kukar.
Kata dia (red : M. Ridha Darmawan) anggaran Rp. 9 miliar tersebut akan digunakan oleh 45 anggota DPRD Kukar ke Belanda. Hal tersebut kata Ridha sesuai kebutuhan dalam program dan kegiatan yang direncanakan DPRD Kukar.
Denny Ruslan, aktivis anti Korupsi yang juga administrator Utama Komite Transparansi Pembangunan (KTP) menyesalkan narasi yang dibangun oleh kawan-kawan di DPRD Kukar, khususnya Sekwan yang terkesan tidak sensitive dengan kondisi masyarakat kecil. Dengan dana yang “hanya” Rp. 9 miliar dihambur-hamburkan untuk “happy-happy” anggota DPRD Kukar yang sebentar lagi purna tugas.
“… saya sangat menyesalkan dengan pernyataan seorang Sekretaris DPRD Kukar yang notabene pejabat publik, yang menyatakan bahwa Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kukar ke luar negeri, tidak perlu diributkan!... ini sangat-sangat menyakiti hati masyarakat kecil, yang merupakan rakyat yang diwakili oleh para anggota DPRD tersebut, seolah-olah dana sebesar Rp. 9 miliar tersebut suatu jumlah yang biasa-biasa saja…” kata Denny pagilan akrab Denny Ruslan, melalui sambungan whatsapp.
Ditambahkan Denny “… apatah lagi anggota DPRD Kukar “yang akan foya-foya” dengan menggunakan uang negara ke luar negeri tersebut, sudah akan purna tugas beberapa bulan lagi, jadi apa urgensinya mereka keluar negeri?, setelah itu apa yang bisa mereka lakukan sekembalinya dari Luar Negeri, sebagai bahan untuk diterapkan di tanah air, dengan masa jabatan yang sudah habis. Jadi modus yang sudah menjadi rahasia umum yaitu “menghabiskan anggaran” ”… kami berharap anggota DPRD Kukar yang masih memiliki hati nurani dan prihatin terhadap masyarakat kecil, bisa sedikit merasakan jeritan hati masyarakat dan mengurungkan niat untuk ikut dalam rombongan “itu” ujar Denny.
“… seandainya dana sejumlah Rp. 9 miliar tersebut digunakan untuk keperluan masyarakat langsung, seperti tambahan bea siswa, pelayanan kesehatan, bantuan Pendidikan, dll.. akan sangat bermanfaat, ketimbang hanya untuk plesiran dan tidak ada feedback samasekali bagi masyarakat..” kata Denny menutup pembicaraan.
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru