Tenggarong – masih ingat ketika TAPD dan DPRD Kukar melaksanakan pembahasan dalam rangka penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah), KUA (Kebijakan Umum APBD), dan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara) TA. 2022 di sebuah Hotel berbintang di jantung Kota Samarinda, tepatnya Hotel Aston Samarinda?
Tak mau kalah dengan tahun lalu, kali ini TAPD dan DPRD Kukar diam-diam juga melaksanakan hal serupa di Kota Yogyakarta sejak senin 3/10/22, dengan memboyong semua anggota DPRD beserta staf serta Tim TAPD dari setiap OPD ke Kota gudeg itu.
Seorang anggota DPRD Kukar yang minta agar namanya tidak dipublikasikan, mengatakan : “...rencananya kegiatan kami di Yogya selama seminggu sejak hari senin 03/10/22, tapi kamis 06/10/22 sudah selesai, sebagian anggota sudah ada yang balik sebagian lagi hari sabtu 08/10/22 sudah kembali semuanya. Dalam rapat anggaran bersama TAPD dan beberapa perwakilan OPD. Semula agendanya dalam rangka workshop gitu, tapi ternyata eh.. bahas anggaran” ujarnya menimpali. Ditambahkannya : “ semua kegiatan diadakan di Novotel Jln Malioboro, Yogyakarta. selain kami dari DPRD juga Bpk Wakil Bupati H. Rendy Solihin yang hadir atas nama Pemkab Kukar beserta pimpinan OPD lainnya” ucapnya.
Secara terpisah Ishak Iskandar sebagai Koordinator Pertama KTP (Komite Transparansi Pembangunan) Komisariat Kukar yang dihubungi DigitalNews.id melalui telepon selulernya, menyesalkan hal tersebut dan mengatakan bahwa Pimpinan di Kukar sangat-sangat tidak peduli dan tidak sensitif dengan kondisi masyarakat dan hanya mementingkan diri sendiri serta menghambur-hamburkan uang negara.
“Saya sangat menyesalkan kejadian ini, ditengah sulitnya ekonomi rakyat, dengan kenaikan BBM sehingga harga-harga komoditas juga ikut-ikutan naik secara otomatis menjadikan daya beli masyarakat menjadi terpuruk, eh… bisa-bisanya Pimpinan di Kukar melakukan hal tersebut. memangnya fasilitas digedung DPRD Kukar tidak bisa untuk melakukan rapat-rapat pembahasan anggaran?
“kami kira yang di Hotel Aston Samarinda pada Agustus 2022 lalu itu bersifat insidentil dan situasional belaka, eh.. ternyata hal tersebut justru sebagai awal yang tampaknya akan dijadikan tradisi, jika membahas anggaran harus diluar daerah dan dihotel berbintang, jika perlu jauh dari Kukar, ”mungkin dan supaya” ruang lobi lebih nyaman dan sisa anggaran bisa dihabiskan, maklum sudah akhir tahun anggaran!” imbuh Ishak Iskandar.
Secara terpisah, Ketua DPRD Kukar yang secara eks-offisio merupakan Ketua Badan Anggaran DPRD Kukar, Abdul Rasyid, SE dan Sekretaris Daerah Kukar sebagai Ketua TAPD Kab. Kukar Drs. H. Sunggono, MM ketika dikonfirmasi DigitalNews.id melalui telepon selular, keduanya tidak memberikan respons. (DR)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru