KUKAR | Pemilihan kepala daerah Kuatai Kartanegara (Kukar) terbilang masih panjang, jadwalnya akan berlangsung pada September mendatang.
Pergerakan para bakal calon kian terasa, sejumlah nama bermunculan, mulai bersosialisasi hingga memasang baleho.
Penjaringan bakal calon diPartai politik juga tengah dilakukan, tetapi hingga kini belum ada bakal calon yang menyatakan diri akan maju secara berpasangan.
Begitu mengejutkan, salah satu figur muda partai Golkar Husni Facrudin belakangan beredar fotonya yang dipasangkan dengan Hasanudin Mas’ud, kader Golkar kini sebagai anggota DPRD Kaltim.
Husni Fachrudin tidak menampik atas isu yang beredar itu, ia mengaku karena dorongan dari kader muda partai Golkar kepada dirinya untuk berkontestasi di Pilkada Kukar, pun berpasangan dengan Hasanudin Masud.
“Sejak awal memang rekan-rekan kader muda Golkar yang memberikan kepercayaan kepada saya, untuk ikut berkontestasi di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Persoalan saya dengan bang Hasan itu, teman-teman kader muda AMPG Golkar yang mengusung,”ucapnya dikonfirmasi pada, Selasa (11/01/20).
Ayub begitu ia disapa menceritakan, Waktu itu pengurus-pengurus AMPG Kaltim menemui dirinya lalu menemui Hasanudin.
Proses dipasangkan bagi Ayub tidak menjadi masalah. Dirinya mengangap proses kedepan juga masih panjang.
“Nanti pada waktunya itu kan, bisa berpasangan bisa juga tidak, nanti melihat aspirasi berkembang yang seperti apa,“tandasnya.
Keputusan selanjutnya ada pada keputusan DPP, layak dan tidaknya untuk diusung, termasuk posisi bupati dan wakil bupati. Selain itu hasil survey juga menjadi penentu untuk arah keputusan selanjutnya.
“Jadi kita bisa jadi bupati, bisa jadi wakil bupati, nanti kita liat aja hasil survei seperti apa,” terangnya.
Respon positif juga datang dari Hasanudin Masud, ia mengaku punya visi yang sama dengan Ayub.
Tidak tanggung, bahkan dirinya siap mundur dari jabatan sebagai anggota DPRD Kaltim jika partai memutuskan dirinya untuk berkontestasi pada Pilkada Kukar.
“Kalau saya patuh aja terhadap apa yang menjadi keputusan dari partai,”ungkapnya.
Dirinya juga tidak menampik atas poster dirinya berpasangan dengan Ayub. Namun keputusan semua tergantung dari DPP.
“Kalau DPP memberikan dukungan penuh, ya Boleh lah ya. Survei dulu lah, Insya Allah kalo partai yang mendukung apa yang enggak,” bebernya.
Hasan melanjutkan, Dirinya dan Ayub, ia nilai juga memiliki visi yang sama. Hasan bahkan mengatakan, siap meninggalkan kursi dewan, jika partai telah memutuskan dirinya untuk ikut berkontestasi di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar nantinya, bersama Ayub atau dengan tokoh lainya, sesuai dengan keputusan partai.
“Husni ya dia bagus, ada beberapa teman yang mencoba menjalin komunikasi menurut saya sih bagus aja. Namanya satu partai ya pasti sevisi. Kita siap aja, kalau ada perintah partai untuk maju berdua. Kalau Partai yang ngusulkan mana berani kita bantah,” tutupnya.
(Jr)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru