Kutai Timur – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Yulianus Palangiran, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tidak boleh lepas tangan dalam menghadapi persoalan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di tingkat SMA dan SMK yang kerap terjadi setiap tahunnya.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan daya tampung sekolah yang berdampak pada masa depan pendidikan anak-anak di daerah ini.
“Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi masyarakat, terutama terkait dengan masa depan anak-anak kita. Pemerintah harus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur untuk mencari solusi terkait keterbatasan kapasitas sekolah,” ungkap Yulianus pada Sabtu (16/11/2024).
Yulianus menyarankan agar Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur melakukan pemetaan terhadap jumlah lulusan SMA dan SMK setiap tahunnya untuk mengetahui kekurangan daya tampung di sekolah. Dengan demikian, perkembangan jumlah siswa baru di masa mendatang dapat lebih tepat diantisipasi.
Menurut Yulianus, keterbatasan fasilitas pendidikan di Kutai Timur, khususnya di tingkat SMA dan SMK, harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Dia menyoroti jumlah SMA Negeri di Sangatta yang sangat terbatas, hanya ada tiga sekolah di pusat kota, yang tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMP yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Keterbatasan ini harus segera diatasi. Saya berharap ada penambahan sekitar 2 hingga 3 sekolah lagi di tingkat SMA dan SMK untuk mengatasi kekurangan tersebut,” tegasnya.
Dia juga menambahkan, dengan mengandalkan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur saja tidak akan cukup.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur harus proaktif dalam mencari solusi agar pendidikan di wilayah ini bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (SH/ADV)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru