Hijrah Fest 2018 baru saja selesai di helat. Bertempat di Hall A, Jakarta Convention Center (JCC) dari tanggal 9-11 November 2018. Sebuah acara kolosal yang menghadirkan banyak ragam event. Acara ini diapresiasi dengan baik oleh Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan.
Arie sebagai ketua panitia acara menjelaskan, acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 pengusaha dengan menampilkan 100 merk produk, seminar serta jumpa penggemar hijrah. Terdapat produk pakaian muslim, makanan, jasa penghapusan tatto, serta jasa pelatihan membuat video. Arie Untung juga mengatakan, Islam adalah agama yang damai. Belakangan agak panas, karena kurang salam dan sinyal cintanya.
Dengan momentum ini, Arie mengajak yang hadir untuk kembali merapatkan shaf, dan menunjukkan wajah Islam yang sesungguhnya, agama yang damai.(tribunnews)
Geliat Kebangkitan Tak bisa dipungkiri trens hijrah hari ini sangat di minati oleh generasi muda Indonesia. Sejak Ustad Abdul Somad merajai Youtube, tak pelak banyak generasi muda yang menyukai gaya ceramahnya. Santai, lucu namun syarat ilmu.
Sebelumnya juga ada Ustad Hanan Attaki dan Ustad Felix Shiaw yang memiliki jutaan folowers di media sosial. Berapa banyak kaum muda Indonesia yang tercerahkan dengan gaya tausyiah Ustadz muda tersebut. Selanjutnya juga ada Ustadz Adi Hidayat, sang pelopor Akhyar TV dengan kajian hadist yang kental.
Para ustadz muda tersebut telah menghipnotis jutaan kaum muda Indonesia yang memang haus akan ilmu. Ditambah dengan perkembangan revolusi industri 4.0, sebuah jaman yang mengandalkan teknologi informasi. Bahwa tiap kaum mileneal negeri ini memiliki HP canggih yang bisa berhubungan dengan seluruh dunia. Jadi sangat memungkinkan untuk mencari tau berbagai informasi dari kotak dengan layar 4 inchi ini.
Hijrah Feztival 2018 telah menemukan pasarnya. Kaum muda yang sebelumnya memiliki stigma hedonis, permissif dan masa bodoh dengan lingkungannya, kini berubah menjadi kaum muda yang religius, bangga dengan ajaranya dan peduli sesama.
Kebangkitan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna Kebangkitan memiliki 2 arti. Kebangkitan berasal dari kata dasar bangkit. Kebangkitan adalah sebuah homonim karena artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Kebangkitan juga memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kebangkitan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Sedang Kebangkitan menurut Syekh Taqiyuddin An-Nabhani bukanlah berupa kemajuan dalam bidang ekonomi, teknologi, pendidikan, akhlak ataupun militer, namun pada peningkatan taraf berpikir.
Pemikiran menjadi hal utama karena ia yang menentukan baik-buruknya tingkah laku seseorang atau umat dalam menjalani kehidupannya. Selain itu, kemajuan dalam bidang-bidang di atas dapat dengan mudah diperoleh jika telah terjadi peningkatan taraf berpikir pada diri mereka. Jadi Kebangkitan itu adalah kebangkitan pemikiran. Sedangkan peningkatan taraf berpikir yang dimaksud bukan sekadar karena adanya perubahan dan peningkatan apa yang dipikirkan, misalnya dari sekadar memikirkan diri sendiri lalu meningkat dengan memikirkan keluarga atau umat manusia.
Lalu pemikiran apa yang dapat membangkitkan manusia? An-Nabhani menjelaskan bahwa pemikiran tersebut adalah akidah, yakni pemikiran yang menyeluruh tentang: “Manusia, alam semesta dan kehidupan, hubungannya dengan sebelum kehidupan dan setelah kehidupan”. Pendeknya manusia dapat menjawab darimana dia hidup, untuk apa dia hidup dan akan kembali kemana setelah hidup. Jika telah mampu menjawab dengan benar 3 pertanyaan tersebut maka itulah kebangkitan haqiqi.
Dalam khazanah pemikiran Islam di sebut dengan Thoriq Al-Iman atau jalan menuju Iman. Potensi Besar Generasi Milenial tak bisa dipungkiri hari ini kita hidup di jaman yang hebat. Jaman yang memiliki potensi Generasi yang banyak terdapat lompatan dan penemuan baru akibat perkembangan teknologi.
Sebelumnya ada generasi : 1. Pre Baby Boom sebelum 1945 2. Baby Boomers (1946-1964) 3. Gen X (1965-1976) 4. Gen Y atau Milenial (1977-1997) 5. Gen Z atau gen Net (1998-2010) 6. Generation Alpha (2010-2024) Entah siapa yang memberikan pembagian generasi, yang jelas ini adalah generasi muda disetiap jaman. Kata Milineal disematkan pada generasi saat ini karena berada pada jaman milinium ke dua.
Pada setiap jaman generasi ini menjadi target dalam melakukan perubahan. Sejak jaman Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam pemuda adalah para pendobrak tradisi jahiliyah. Pun demikian untuk jaman sekarang, sangat memungkinkan pula untuk mampu memimpin peradaban di masa datang. Peradaban mulia yang penuh dengan kebaikan. Geliat kebangkitan ini harus terus dijaga hingga mampu mewujudkan Islam yang ramatan lil alamin. Dan Hijrah Festival 2018 yang sukses diselenggarakan diharapkan dapat menjadi embrio dari kebangkitan yang hakiki. (*Red/dr)
Wallahu ‘alam bi showab
Dwi Agustina Djati (Pemerhati Berita) November 2018
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru