Tenggarong – Mengutip dari halaman media sosial Facebook milik akun Urang Koetai Bekerobok yang memposting tentang keadaan jalan antara Tenggarong Seberang menuju Samarinda, tepatnya sekitar 50 meter dari simpang tiga patung Lembuswana, kini keadaan jalan semenisasi itu mengalami keretakan dan mengalami penurunan yang sangat berbahaya bagi masyarakat pengguna jalan umum tersebut.
“Tahukah kita (anda dalam Bahasa Kutai adalah kita) jalan pas (tepat) di simpang tiga patung Lembuswana, tumatan (mulai dari) Tenggarong nuju (menuju) ke Samarinda, sekitar 50 meter dari simpangan ada jalanan yang teturun (penurunan), makin lawas (lama) makin dalam dan semennya mulai retak…” sebut akun Urang Koetai Bekerobok dalam postingannya (10/11/18) menggunakan Bahasa Kutai, yang kini sedang viral karena dibagikan sebanyak 64 kali dengan ratusan like dan komentar.
Di tambahkan lagi oleh akun tersebut, “tadi kami foto dan ternyata di bawahnya (jalanan yang retak) itu gorong-gorong atau jembatan (underpass) yang dibawahnya ada perlintasan jalanan, dulu untuk batubara, sampai wayahni (sekarang) belum difungsikan, admin (pemilik akun) khawatir jembatan/gorong itu mulai ndi (tidak) kuat menahan beban sebeb (sebab) dilalui (dilewati) kendaraan berat apalagi wayahni banyak truk batubara hilir mudik (lalu-lalang), urang Kutai bekerobok (orang-orang Kutai yang berkumpul) hati-hati yoh (ya) lalu situ dan semoga Pemerintah Provinsi (Kaltim) bisa mendengar seruan (informasi) etam (kita) ini”.
Dalam pengamatan dilapangan yang dilakukan digitalnews.id, informasi yang disampaikan akun Urang Koetai Bekerobok memang benar adanya, bahkan selama beberapa saat di tempat tersebut, terlihat beberapa kendaaraan roda empat mengerem mendadak karena cekungan jalan yang sudah sangat dalam, bahkan ada beberapa kendaraan yang tidak sempat mengurangi laju kendaraannya, terlihat sangat bergoyang karena terlonjak akibat retakan dan cekungan jalan semenisasi tersebut.
Ditambah lagi, tepat di bawah jalan yang retak dan terturun tadi, terdapat underpass (tembusan jalan dibawah permukaan tanah) yang bisa dilalui kendaraan. Pembangunan underpass ini dilakukan beberapa tahun yang lalu oleh salah satu perusahaan batubara untuk hauling (pengangkutan) batubara yang sampai saat ini belum difungsikan, bahkan dalam proses pembangunannya sempat terjadi insiden yang merenggut korban jiwa.
Dalam komentarnya, akun Urang Koetai Bekerobok menyampaikan bahwa hari ini (13/11/18), Tim Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Kaltim akan mengadakan survei dan penelitian terhadap jalan rusak tersebut. (red/Ary)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru