DigitalNews - Sorotan publik terhadap sikap Isran Noor pada debat putaran kedua terus mengemuka. Ada dua hal yang menjadi kritikan bagi mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) tersebut. Pertama terkait kesempatan pertanyaan yang didapatnya yang seharusnya dilemparkan kepada Paslon. Kedua saat presenter memberikan giliran kepada Isran Noor, politisi yang mengenakan pakaian seragam warna putih itu malah enggan mengambil kesempatan itu.
Hal itu diucapkan salah satu panelis debat, Prof Susilo. Menurutnya setiap calon mesti memaksimal setiap sesi, salah satu nya kesempatan mengajukan pertanyaan kesesama calon.
Lebih lanjut Susilo mengatakan menyayangkan sikap salah satu paslon yang tak apresiatif terhadap penyelenggaraan debat. “Acara debat ini menggunakan uang rakyat loh, jadi ya mestinya Paslon menghargai duit yang sudah dibelanjakan,” tukas Susilo.
Semua mata publik yang menyaksikan debat, jelas masih hangat di ingatan sikap Isran yang menyatakan malas dalam sesi bertanya ke paslon lain di debat pertama, hal itu terjadi lagi dengan pola yang lebih mengherankan publik di debat kedua. Entah pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan nya kepada paslon lain. Dan itu dengan gaya arogan.
Seperti diketahui. Kepercayaan diri berlebih yang di munculkan Isran Noor ini bisa di nilai dari keberadaan posisi sosial. Ketua Asosiasi Kepala Daerah se Indonesia ini di kenal kuat secara finansial. Ratusan juta pun pernah di sumbangkan nya ke pemenang salah satu ajang bakat di televisi nasional. Tak hanya itu. Isran dikenal kandidat paling tajir diantara paslon lain.
Kepada media ini, Hadi Mulyadi menuturkan sekaligus menyatakan hal itu menjadi gaya dialog rekan pasangannya. Selain itu Hadi menjelaskan, bila debat kedua tersebut tidak harus dioptimalkan Paslon. “Kami sudah punya analisa duluan kalau debat itu hanya berpengaruh persentase 10 persen terhadap dukungan yang akan kami peroleh,” ujar Legislator Senayan 9 Mei 2018.
Dirinya pun tetap menilai Isran layak menjadi pemimpin karena hal itu menunjukkan kepercayaan dirinya yang begitu tinggi. (yoyok/digitalnews)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru