Share ke media
Opini Publik

Ironi Kemiskinan di Negeri Kaya SDA

08 Feb 2023 12:00:31602 Dibaca
No Photo
Ilustrasi Gambar : economy.okezone.com - Mengapa Indonesia Kaya Akan Sumber Daya Alam Tetapi Rakyatnya Masih Miskin? - 11 Mei 2022

Samarinda - Indonesia kaya, Indonesia indah, Indonesia tercinta, Kaya hasil alamnya…

Itulah sepenggal lagu yang menggambarkan betapa Indonesia adalah negri yang kaya raya akan sumberdaya alamnya. Terletak di garis khatulistiwa, negri subur dengan keindahan dan ke eksotisan yang luar biasa.

Bumi pertiwi dengan segudang harta karun terkandung di dalamnya. Beberapa barang tambang yang dimiliki oleh Indonesia antara lain minyak bumi, batu bara, timah, nikel, emas, intan, dan lain sebagainya. Sumber- sumber barang tambang ini sekaligus menjadi sumber kekayaan bangsa Indonesia. 

Lalu sebenarnya apa yang tidak dimiliki? Salah satunya, yaitu kemampuan untuk mengolahnya demi kepentingan rakyatnya. Sebuah sebab yang berakibat fatal. Ibarat tikus mati di lumbung padi, negara yang kaya dan makmur, tapi rakyatnya sendiri tak dapat ikut menikmati justru kemiskinan banyak terjadi. 

Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan

Fakta menunjukkan bahwa Badan Pusat Statistik melaporkan jumlah penduduk miskin September 2022 di perkotaan meningkat sebanyak 0,16 juta orang dari 11,82 juta orang pada Maret 2022 menjadi 11,98. Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan meningkat sebanyak 0,04 juta orang dari 14,34 juta orang pada Maret 2022 menjadi 14,38 juta.

Sebuah kenyaataan yang pahit. Lalu kenapa semua bisa terjadi? Yang kaya akan semakin kaya. Yang miskin akan semakin miskin. Kesenjangan sosial yang terus menajam. Sampai kapan rakyat kecil akan dikorbankan?

Setiap pergantian pemimpin harapan rakyat kembali tumbuh,  harapan untuk menikmati kehidupan yang lebih layak. Namun,  lagi dan lagi harapan tinggal harapan tanpa kenyataan, keadaannya masih sama bahkan lebih buruk. 

Sandang, pangan, dan papan adalah kebutuhan dasar rakyat. Apabila kebutuhan itu tidak di penuhi akan berakibat fatal dan adalah menjadi sebuah indikasi kesalahan dalam mengurusi rakyat.

Kemiskinan adalah problem yang sangat memprihatinkan, dimana kebutuhan pokok dan mendasar rakyat nya tidak dapat terpenuhi. Negeri yang luar biasa subur dan kaya SDA tapi rakyat nya justru masih mengalami kemiskinan, Sangatlah ironi memang.

Kesalahan pengelolaan kekayaan negara menjadi sebab terjadinya problem ini. Dalam undang-undang di jelaskan bahwasanya kekayaan negara diolah untuk kepentingan rakyat nya.  Namun fakta nya justru rakyat tidak menikmati itu. Lalu kemanakah arah nya?

Adalah suatu hal yang selalu saja membuat rakyat geram dimana kasus korupsi terus merajalela. Hak rakyat yang seharus nya diterima namun dengan mudah nya diambil,  disisi lain kekayaan yang melimpah ruah tentu membuat iri negara lain yang melihatnya.

Kerjasama-kerjasama yang terjalin antara Indonesia dengan negara lain mengenai pengelolaan sumber daya alam bak simbiosis parasitisme. Kondisi ini tidak akan berubah tanpa perubahan sistem pengelolaan yang lebih baik, dalam Islam kekayaan negara di kelola untuk kepentingan umatnya. Keterikatan terhadap hukum syara menjadikannya terkendali dan diwarnai dengan keadilan.

Pemimpin bertugas meriayah atau mengurusi rakyatnya bahkan dikatakan sebagai pelayan rakyatnya, mencukupi semua kebutuhannya dan tentu anti terhadap campur tangan asing atau swasta. Sehingga sumberdaya alam benar-benar di kelola untuk kesejahteraan umat.

Wallahu a’lam bishshawab.

Oleh Fitri Mulyani, Amd (Ibu Rumah Tangga dan Pemerhati Masalah Sosial)

disclaimer : Tulisan ini merupakan partisipasi individu masyarakat yang ingin menuangkan pokok-pokok fikiran, ide serta gagasan yang sepenuhnya merupakan hak cipta dari yang bersangkutan. Isi redaksi dan narasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.