Share ke media
Wisata

Kemana Arah Pariwisata di Samarinda (1)

13 Mar 2018 12:00:00883 Dibaca
No Photo
Kemana Arah Pariwisata di Samarinda (1)

Pariwisata di Samarinda mendapat atensi positif. Sejumlah akademisi dari Politeknik Negeri Samarinda menawarkan pelbagai solusi, ide, dan saran. Tujuannya agar Kota Tepian—sebagai ibukota provinsi Kalimantan Timur—bisa menjadi daerah yang mandiri dan tak tergantung lagi dengan sumber daya alam.


Klik Samarinda (Klik Group) berkesempatan mewawancarai mereka secara estafet via surel. Maksudnya tentu agar informasi yang disampaikan mudah terejawantahkan untuk pembaca. Berikut petikan wawancara dengan I Wayan Lanang, dosen sekaligus Ketua Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda;


 

Bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan pariwisata dan perhotelan di Samarinda?


Sektor perhotelan merupakan sektor yang paling pokok dalam industri pariwisata karena berkaitan dengan kebutuhan sarana wisatawan menginap selama berada di sebuah destinasi/kawasan wisata.


Kalau berbicara mengenai perkembangan perhotelan di Samarinda, kita bisa melihat secara kasat mata pertumbuhan jumlah hotel. Banyak berdiri hotel baru di Samarinda.


Namun pertumbuhan jumlah hotel tersebut tidak secara otomatis berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata Samarinda, mengingat Samarinda merupakan kota yang lebih banyak berbasis pada sektor perdagangan dan jasa. Sedangkan untuk pariwisata, kita perlu melihat lagi catatan mengenai jumlah wisatawan yang datang ke Samarinda.


Nah, angka ini sudah pernah dibuat dengan baik atau belum? Angka ini sangat penting dalam rangka menetapkan arah kebijakan yang perlu diambil oleh pemerintah yang berkaitan dengan pariwisata. Terutama yang berkaitan dengan jenis atraksi atau daya tarik apa yang perlu difokuskan untuk dikembangkan.


 

Menurut Anda apa masalah utama di Samarinda sehingga tidak memiliki objek wisata ataupun event wisata unggulan yang mampu menarik wisatawan secara berkelanjutan?


Saya tidak mau mengatakan bahwa Samarinda tidak memiliki objek wisata atau event wisata unggulan, karena saya pikir setiap daerah pasti memiliki keunikan tertentu yang dapat dijadikan sebagai daya tarik.


Pertama-tama kita harus mengidentifikasi karakteristik wilayahnya dulu. Identifikasi karakteristik wilayah ini penting dalam menentukan -ñdalam bahasa saya—disebut sebagai identitas pariwisata.


Dengan merumuskan identitas pariwisata ini akan mengarahkan kita untuk mengenali potensi dan keunikan apa yang kita miliki dan kemudian memiliki komitmen yang besar untuk mengembangkan potensi tersebut. Komitmen ini merupakan modal dasar yang akan dipakai untuk menentukan arah pengembangan kepariwisataan di Samarinda. (*)