Tenggarong – Penabalan (penobatan) Putera Mahkota Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat untuk menjadi Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang ke 21 tinggal menghitung detik, tepatnya hari Sabtu (15/12/2018) seluruh prosesi tata acara penabalan akan selesai dan secara resmi Kedaton Kutai Kartanegara Ing Martadipura beserta masyarakat Kutai akan kembali memiliki seorang Sultan yang akan memimpin adat dan budaya bahkan lebih dari itu, seorang Sultan menjadi pengayom dan pelindung bagi masyarakat Kutai.
Putera Mahkota Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat yang akan menggantikan Ayahnya Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang ke 20 Sultan Haji Adji Muhammad Sholehuddin II yang meninggal pada Hari Minggu (6/8/2018) di usia 93 tahun.
Sejarah mencatat bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di bumi nusantara, sebagai sebuah kerajaan Hindu pertama di tanah air yang akhirnya bertransformasi menjadi Kesultanan setelah Islam masuk ke wilayah Kerajaan Kutai, banyak sekali menorehkan sejarah dan cagar budaya di Kerajaan Kutai yang akhirnya mewarnai kerajaan-kerajaan di seluruh nusantara.
Wilayah kekuasaan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagian besar meliputi sebagian besar di Provinsi Kalimantan Timur, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahakam Ulu, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kota Balikpapan dan sebagian Kabupaten Penajaman Paser Utara yang berbatasan dengan Kesultanan Paser (sebelumnya bernama Kerajaan Sadurangas), Kesultanan Paser sendiri sangat dekat secara kekerabatan dengan Kesultanan Kutai karena pernikahan Adji Puteri Agung anak Sultan Paser yang menikah dengan Sultan Kutai ke 14 Sultan Adji Muhammad Idris.
“Penabalan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang ke 21 ini telah dimulai beberapa hari sebelumnya, sejak hari senin (10/12/2018), prosesi menuju ke penabalan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura wajib dijalankan dalam rangka pelestarian adat, maka secara adat, telah sah menjadi Sultan, dengan lain perkataan, sah secara hukum adat”, ujar Adji Pangeran Hario Atmo Kesumo biasa disapa Adji Deck yang merupakan tokoh kerabat Kesultanan Kutai sekaligus Ketua Dewan Kesepuhan Laskar Kebangkitan Kutai, yang saat wawancara didampingi Adji Pangeran Hario Yudho Putro (Adji Beli) sebagai Ketua Dewan Penasehat Laskar Kebangkitan Kutai dan Adji Edo selaku Ketua Harian Laskar Kebangkitan Kutai.
Selain prosesi Penabalan Sultan, banyak juga kegiatan tambahan yang dilaksanakan panitia antara lain Pesta Rakyat yang berisi pentas seni rakyat dan kuliner gratis yang dilaksanakan di Halaman Museum Mulawarman.
Sedangkan Festival Seni dan Budaya yang dilaksanakan di Halaman Kedaton Kesultanan Kutai menampilkan Tari Puteri oleh Kesultanan Kutai, Tari Jepen oleh Taman Budaya Samarinda, Sendra Tari (Yayasan Sangkoh Piatu), Ronggeng Paser oleh Kabupaten Penajam Paser Utara, Tari Jepen dipersembahkan oleh Kota Bontang, Tari Dayak oleh Kabupaten Kutai Barat dan terakhir Tari Jepen dibawakan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pentas Seni Rakyat juga berisi lagu-lagu daerah (sekenceng lamosa), tarian jepen (tradacom smansa), tarian Benuaq (runtiq bulau), tarian kenyah (temengang lian), tari tradisi, tarian Modang, tarian NTB (gendang blek), tarian Banyuwangi (gandrung) dan kuda lumping.
Menyikapi Penabalan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang ke 21, Sekjend Laskar Kebangkitan Kutai (LKK), Muhammad Husni Fahruddin atau yang sering disapa ayub menyatakan, “LKK merupakan organisasi kedaerahan yang konsen untuk menjaga dan melestarikan seni, adat dan budaya suku Kutai yang notabene adalah suku asli di benua etam Kalimantan Timur, dengan telah berlangsungnya prosesi tata acara penabalan ini, dengan khidmat, mufakat dan tertib, ini menandakan bahwa Kesultanan Kutai mampu memberikan contoh teladan kepada kita semua bahwa kepemimpinan itu didapatkan dengan cara santun, bijak dan mengikuti aturan main dalam hal ini adat istiadat yang telah digariskan, dan kami LKK akan hadir untuk memeriahkan sekaligus menjaga keamanan dalam penabalan Sultan yang kami cintai ini, dan tak lupa kami mendoakan semoga Almarhum Datok Sultan Haji Adji Muhammad Sholehuddin II mendapatkan rahmat dan magfiroh Allah SWT dan mendapatkan syafaat baginda Rosululloh SAW”.
“LKK akan mengawal dan mengamankan Penabalan Sultan ini (Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat), pengurus wilayah beserta anggota di seluruh kabupaten dan kota akan datang ke Tenggarong dan kami telah mempersiapkan tempat menginap dan logistik untuk menyambut mereka, diperkirakan ribuan anggota LKK akan hadir untuk bersuka cita atas penabalan ini”, tegas Adji Edo, Ketua Harian Pengurus Pusat yang juga Ketua LKK Kabupaten Kutai Kartanegara ini.
“Terlepas dari suka cita atas Penabalan Putera Mahkota Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang ke 21, masyarakat Kaltim secara umum dan khususnya masyarakat Kutai berharap bahwa Sultan nantinya mampu membawa kejayaan adat, istiadat dan budaya Kutai di level nasional bahkan dunia serta dapat membawa Kesultanan menjadi rumah besar bagi segenap lapisan masyarakat, membantu segala permasalahan masyarakat, menjadi pengayom, penasehat sekaligus pelindung bagi rakyat kecil”, tegas Ayub menutup pembicaraan. (Red/Ary)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru