Share ke media
Advetorial - DPRD Kabupaten Kutai Timur

Lonjakan Sampah di Kutai Timur Mendorong Pencarian Lokasi TPA Baru

24 Jun 2024 06:00:5036 Dibaca
No Photo
Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Jimmy.

Digitalnews - Sangatta - Lonjakan jumlah penduduk Kutai Timur (Kutim) memberikan konsekuensi serius berupa meningkatnya volume sampah yang harus dikelola oleh Unit Pelayanan Terpadu Sampah (UPTS) di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Batuta, Sangatta Utara.

Dalam beberapa tahun terakhir, TPA Batuta sering kali kewalahan menampung sampah, bahkan hingga meluber ke jalan raya, karena kapasitas yang sudah tidak memadai.

Menanggapi situasi ini, pemerintah daerah Kutim berencana untuk mencari lokasi TPA baru. Anggota DPRD Kutim, Jimmy, mengungkapkan bahwa lokasi yang sedang dipertimbangkan adalah di sekitar jalan antara Rantau Pulung dan Kabo, Sangatta Utara.

“Namun, kendala muncul karena lokasi tersebut masih masuk wilayah konsesi PT Kaltim Prima Coal (KPC), sehingga belum dapat direalisasikan,” ungkapnya.

Pembangunan TPA baru ini masih dalam tahap kajian dan perencanaan matang. Jimmy menekankan pentingnya perencanaan yang komprehensif untuk memastikan pengolahan sampah yang efektif dan berkelanjutan.

Salah satu fokus utamanya adalah bagaimana TPA baru ini dapat menjadi sumber energi terbarukan.

Jimmy juga menambahkan bahwa kendala utama di TPA Batuta adalah kurangnya armada pengangkutan sampah dan alat berat untuk menata sampah di lokasi. Hal ini menyebabkan sampah meluber hingga ke jalanan.

Terkait dengan incinerator yang dibangun PT KPC di belakang Pasar Induk Sangatta (PIS) dengan harapan dapat mengolah 50 ton sampah per hari, Jimmy mengungkapkan bahwa incinerator tersebut belum optimal.

“Belum diketahui penyebabnya, apakah karena faktor sumber daya manusia atau lainnya, namun yang pasti, incinerator tersebut tidak mampu mengolah sampah sebanyak yang diharapkan,” tutupnya.ADV