Share ke media
Pendidikan

Marwah Intelektual tercoreng, Pemilihan Rektor Unmul, Ricuh, Sidang Deadlock

10 Jul 2018 07:00:281784 Dibaca
No Photo
Mediasi anggota senat dengan kubu salah satu Balon Rektor, Asnar

DigitalNews.id - Samarinda - Akibat aksi protes diatas podium yang dilakukan salah satu Bakal calon Rektor (Asnar), sempat Menunda rangkaian Rapat senat terbuka Universitas Mulawarman (UNMUL) dengan agenda penyampaian Visi, Misi dan program Kerja calon Rektor Universitas Mulawarman periode 2018-2022. 

Acara yang direncanakan berlangsung diruang serbaguna lantai 4 Rektorat harus dialihkan diruang rapat Rektorat lantai 3. Sebelumnya terjadi keributan pada tahapan penyampaian Visi misi, mestinya diikuti 5 Bakal calon namun pada peralihan tempat hanya bisa diikutkan 4 bakal calon. 

Baca juga : Rapat senat pemilihan Rektor Unmul, diwarnai keributan

Secara bergantian setiap kandidat menyampaikan Visi misi, dimuali dari Laode Rijai Guru Besar asal Fakultas Farmasi sekaligus menjabat dekan, disusul Masjaya rektor Unmul saat ini, kemudian Sukartiningsih akademisi perempuan, terakhir Profesor Susilo, Guru Besar asal Fkip.  

Sementara Asnar dosen asal Fkip bergelar Doktor tidak ikut serta dalam penyampaian Visi misi dihadapan 73 anggota Senat yang hadir dari total 83 anggota Senat yang Ada. 

Setelah penyampaian Visi misi, melalui ketua panitia pelaksana pemilihan Rektor Unmul, Mohammad Noor menyampaikan peremohonan maaf dihadapan anggota Senat atas keributan yang terjadi, Ia menyebut kejadian itu merupakan sesuatu yang tidak disangka. 

Dengan kondisi yang tidak kondusif untuk melanjutkan agenda pleno, dirinya juga sebagai Dekan Fisip Unmul ini mengusulkan agenda sesi Tanya jawab apakah harus di hentikan atau tetap diadakan. “Saya usul untuk disepakati semua Senat,  apakah sesi tanya jawab harus disetop atau diadakan,” tuturnya dihadapan anggota Senat.  

Baca juga : Profesor Adam Idris Batal Calon Di Pemilihan Rektor Unmul Demi Visi Universitas

Dengan itu, anggota Senat senada tetap diadakan tapi teknisnya yang diubah dan untuk dibicarakan lebih lanjut. Namun sebagian anggota Senat juga menilai, jika rapat seperti ini tidak kondusif maka akan mengancam agenda rapat yang akan diadakan selanjutnya. 

Dalam pantauan media ini, Saran Dan kritik dari Bakal calon Rektor Asnar tetap diakomodir, oleh karenanya loby-loby kembali dilanjutkan antara anggota Senat dengan Asnar untuk menemukan kesepakatan, namun tampaknya tidak juga membuahkan hasil, hingga Mediasi dilakukan langsung oleh perwakilan Kemenristeg-Dikti. Hingga media ini tayang, proses Mediasi masih berlangsung. (*Red/JR/dr)