Kalimantan Timur – Tepat di Jum’at terakhir pada bulan Ramadhan, umat manusia di seluruh lapisan dunia semenjak tahun 1979 melakukan seruan dan aksi unjuk rasa, yang semakin terus membesar sampai dengan saat ini untuk memperingati hari pembebasan Al-Quds dari cengkraman kolonialisme zionis Israel.
Kalimantan Timur hampir tiap tahun juga melakukan aksi yang serupa untuk mengutuk persekutuan Amerika dan Israel dalam menindas bangsa Palestina. Hari ini Jum’at (31/5/19) tepat sekitar pukul 15.00 WITA para aktifis keagamaan dan kemanusian turun ke jalan untuk menyatukan solidaritas umat manusia di seluruh belahan bumi.
Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara tepatnya di Tenggarong melakukan aksi simpatik yang terdiri dari orasi, pembagian pamflet dan seruan yel-yel mengutuk Amerika dan sekutunya serta melaknat Zionis Israel yang telah merampas hak bangsa Palestina.
Orasi silih berganti dilakukan oleh para aktifis demokrasi dan kemanusian, tak mau ketinggalan para ustdaz dan habaib juga menyampaikan pendapatnya dengan pengeras suara, berdasarkan pantauan di lapangan ada beberapa organisasi atau Lembaga yang ikut terlibat.
Yasayasan Az-Zahra merupakan inisiator utama gerakan di Kota Balikpapan, Yayasan Al-Muntadhzar 12 dan Yayasan Al-Qoim adalah dua yayasan yang melaksanakan di Kota Samarinda dan Yayasan Abu Dzar Al Ghifari yang melaksanakan kegiatan unjuk rasa simpatik mendukung dan meneriakkan kemerdekaan Palestina. Pun, terlihat beberapa organisasi kemahasiswaan, keagamaan dan organisasi kemasyarakatan kedaerahan salah satunya Laskar Kebangkitan Kutai (LKK).
Khusus di Kota Tenggarong, bertempat di simpang empat Bundaran Gedung joeang, orasi di sampaikan oleh beberapa aktifis antara lain Haidir, Ahmad Fauzi dan terakhir oleh Habib Thoriq Assegaf.
Dalam orasinya Haidir menyampaikan “salah satu alasan yang paling utama dalam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramdhan ini dengan menahan haus dan dahaga ialah agar kita juga bisa merasakan bagaimana lapar dan hausnya rakyat Palestina, bagaimana hati kecil kita harus berempati kepada sesama manusia agar jiwa solidaritas tumbuh dan berkembang sehingga kesempurnaan kemanusiaan bisa di raih”, ujar Haidir yang juga dikenal sebagai aktifis KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) dan dosen Universitas Kutai Kartanegara ini dengan lantang.
“Aksi-aksi unjuk rasa kita dan seluruh aksi di belahan bumi lainnya bertujuan untuk mendapatkan dukungan internasional agar pengucilan dan pengkarantinaan Israel sampai dengan waktu yang tepat agar kita mendapatkan legitimasi baik secara politik dan militer untuk kemudian menghancurkan mereka (Israel)”, tegas Habib Thoriq Assegaf dari Yayasan Al Ghifari.
Peringatan Insternational Qods Day yang dilaksanakan setiap hari Jumat di akhir Bulan Ramadhan ini bertujuan untuk meningkatkan ibadah sosial untuk dapat mengenal teman sejati yakni masyarakat tertindas di palestina dan musuh abadi umat manusia yakni zionis Israel.
Dapat membedakan sesuatu yang hak dan bathil, antara yang benar dan yang salah, mengetahui kekejaman rezim rasis zionis Israel yang membunuh rakyat Palestina, melecehkan kehormatan para wanita dan menindas serta membelenggu kebahagian anak-anak, hari ini seluruh penduduk bumi meneriakkan kemerdekaan atas bangsa Palestina serta dengan lantang mewujudkan penghapusan Israel dari peta dunia. (Ary/Red)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru