DigitalNews.id - Samarinda - Selebaran dengan kemasan majalah yang menyudutkan salah satu paslon kembali beredar di Masa tenang kampanye jelang pelaksanaan Pemilihan Umum Gubernur dan wakil Gubernur Kaltim tangal 27 Juni mendatang.
Baca Juga : “Masa Tenang” Justru Bikin Tak “Tenang”
Sebelumnya dalam debat publik ketiga, Jumat (22/6/18) berlangsung di gedung kesenian Kota Balikpapan, calon Gubernur Kaltim nomor urut 3 (Isran Noor) sempat mengangkat sebuah brosur serupa yang mengatasnamakan Kaltim Independent yang juga menyudutkan dirinya, bahkan Ia mencurigai Paslon nomor 4 sebagai pelakunya.
Baca Juga : Paslon No. 4 dicurigai menyebar fitnah, Isran ditegur moderator keluar dari Konteks Debat
Diketahui dalam selebaran/brosur dalam istilah Iran Noor, yang mengatasnamakan Kaltim Independent tersebut memuat isu negatif untuk dua paslon, yakni Paslon cagub nomor 2 (Syaharie Jaang) dan Paslon cagub nomor 3 (Isran Noor). Dari 8 halaman semua berisikan Isu yang ditujukan kepada dua Cagub, terkait banjir, pungli Pelabuhan Palaran hingga pemanggilan KPK.
Kini, kembali beredar namun bukan atas nama Kaltim Independent. Dalam pantauan media ini terlihat selebaran tersebut memuat isu negatif paslon nomor urut 1 (Sofyan Hasdam- Rizal Effendi). Semua isinya adalah Isu terkait kasus korupsi, bahkan salah satu judulnya menyebutkan “paslon no 1, duet korupsi Kaltim,”.
Lebih dari itu, juga ada berisi tuduhan kepada Sofyan Hasdam yang berada dibalik terjeratnya Rita Widyasari (mantan bupati kutai kartanegara).
Dikonfirmasi melalui telpon cellular Ketua Tim pemenangan Annur M. Husni Fachruddin mengaku selebaran itu ditemukan oleh relawan dari beberapa penjuru Kaltim. Watch USA online porn https://mat6tube.com teens, milfs, matures! Dirinya menyebut itu adalah Hoax yang disebar oleh oknum yang tidak bertangungung jawab. “Berita itu disebar ole oknum tertentu yang takut kalah, beritanya hoax dan black campaign,” sebutnya, senin (25/06/18). Lanjutnya lagi, ”Zaman begini masih menjelekan dan menginjak orang untuk bisa menang. Biarlah kita dihina dan difitnah. Itu menunjukkan bahwa mereka khawatir Paslon nomor urut 1 yang menjadi pemenang,”.
Atas hal itu dirinya menghimbau kepada masyarakat Kaltim bahwa cara -cara kotor dan licik seperti menyebar fitnah, memberi uang serta bagi bagi barang adalah perbuatan tidak beradab. “Masyarakat Kaltim itu sudah cerdas, mana yang berambisi dengan cara licik dan Mana yang serius untuk mengabdi,” tutupnya (*jr/dr)
Baca Juga : LP4 - KT Temukan Pelanggaran, Besok Lapor ke KPU Pusat
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru