Oleh:
M. Husni Fahruddin Al Ayub, A.Md, S.Hut, SH, MH CLA
Ketua Tim Pemenangan AnNuR
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kalimantan Timur menginisiasi Deklarasi Tolak & Lawan Politik Uang & Politisasi SARA untuk Pilkada Kaltim 2018 yang Berintegritas. Ini sangat krusial dilakukan. Musababnya, Kaltim sebagai salah satu daerah yang dikategorikan memiliki kerawanan tinggi.
Bersama Rakyat Awasi Pemilu & Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu, merupakan slogan yang adi luhung demi terciptanya produk pemilu, yakni pemimpin & wakil rakyat yang berintegritas.
Sebuah momentum menyatukan tekad & kebersamaan karena dihadiri oleh pasangan calon gubernur & wakil gubernur Kaltim.
Soliditas & solidaritas menghilangkan politik uang & politisasi SARA memang seharusnya dilakukan secara bersama-sama. Alasannya, strategi & teknis politik negatif & hitam ini tentu saja akan menghasil pemimpin & wakil rakyat yang tidak berintegritas.
Pentingnya kebulatan tekad memerangi politik negatif & hitam ini seharusnya menjadi bagian dari prinsip setiap paslon gubernur dan wakil gubernur. Sehingga menjadi kewajiban setiap calon kepala daerah untuk dapat ikut serta & hadir dengan memberikan komitmen untuk berperang terhadap hal tersebut.
Pemilu tanpa politik uang & politisasi SARA ini akan melahirkan kepala daerah dan wakil rakyat yang berkomitmen menjadi pelayan masyarakat & tentu saja memberikan kesejahteraan serta keadilan bagi rakyat. (*)
Note: Samarinda, 14 Februari 2019, pukul 10.30 Wita. Menghadiri undangan Bawaslu untuk Deklarasi Tolak & Lawan Politik Uang & politisasi SARA. Terasa kurang greget karena dari 4 paslon ternyata ada 2 paslon yang tidak hadir.
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru