Samarinda - Kenakalan remaja begitu mengkhawatirkan untuk masa depan generasi. Kasusnya tidak satu dua kali bahkan begitu banyak kriminalitas yang ternyata dilakukan oleh anak di bawah umur. Faktornya dari masalah internal maupun eksternal. Jika hal tersebut tidak diselesaikan secara mengakar maka kenakalan-kenakalan tersebut mudah dilakukan, entah itu dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar. Dari itu maka pemerintah yang memiliki peran besar sebagai pemegang kontrol peraturan perlu mengambil kebijakan yang tepat.
Salah satu hal yang diupayakan pemerintah daerah Kalimantan Timur yakni dengan menyerahkan pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Dengan mengajak generasi muda berperan aktif dalam olahraga untuk pembentukan karakter dan meningkatkan produktivitas, fokus pada hal positif. Walhasil, tentunya akan teralihkan dari kenakalan remaja.
Kepala Bidang Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, mengatakan bahwa dengan menjadikan olahraga sebagai hiburan masyarakat dan bagian dari kehidupan sehari-hari, dapat menggiring mereka ke arah yang lebih positif. Tak hanya itu, Dispora Kaltim telah berupaya menjadikan olahraga sebagai pendidikan karakter sejak dini dan mempersiapkan mereka untuk menjadi atlet berprestasi. Sehingga harapannya dari berbagai program yang dirancang dapat tercipta pemuda yang sehat, bugar, berprestasi, dan dijauhkan dari hal-hal negatif (selasar.co, 31-10-2024).
Solusi Pragmatis
Kenakalan remaja makin marak hari ini dan kasusnya lebih mengerikan. Dimulai dari tawuran, geng motor, penyalahgunaan obat terlarang, seks bebas, sampai pembunuhan. Perbuatan negatif tersebut bahkan sudah tidak cocok dikatakan kenakalan tapi kejahatan, jika sudah sampai pada ranah pembunuhan.
Sebanding dengan pergaulan bebas yang dilakukan remaja, sudah menjadi barang lumrah hari ini melihat maraknya pacaran yang akhirnya kebablasan. Menjadikan mereka bermasa depan suram dan menjadi problematik baru bagi bangsa, seperti tingginya angka aborsi, kematian ibu, stunting, putus sekolah, dan pengangguran.
Menyolusi kenakalan remaja dengan berbagai ragamnya melalui aktivitas olahraga, sebenarnya tidaklah solutif, hanya bersifat pragmatis. Ini hanya bentuk pengalihan aktivitas saja, namun tidak menyolusi secara mendasar permasalahan remaja. Sejatinya, untuk menangkal kenakalan remaja diperlukan aktivitas yang mengubah pola pikir ataupun mindset dan sikap para remaja tersebut. Jika tidak ada kesadaran dan kemauan untuk berubah maka kenakalan remaja tidak akan hilang.
Sistem Salah Kaprah
Kenakalan remaja hari ini dikarenakan sistem kapitalisme sekuler, yang mana asas yang diagungkan adalah liberalisme. Semua itu hasil dari arus globalisasi yang tidak terbenteng dan terfilter olah masyarakat. Sekuler yaitu pemisahan antara agama dengan kehidupan. Pemikiran tersebut membuat remaja dan masyarakat tidak memahami agamanya, ibadah hanya terkait dengan sholat dan puasa, tidak paham adanya perintah dan larangan. Perbuatan hanya bersandar pada akal dan nafsu semata, yang mana asas manfaat menjadi tolak ukur perbuatan serta materi sebagai standar kebahagiaan.
Pun liberalisme, kebebasan dalam perbuatan menjadi acuan mereka melakukan sesuatu, berfikir singkat tanpa tahu akibatnya, tidak peduli apakah perbuatan itu menyakiti orang lain atau tidak, tidak peduli apakah yang dilakukan berdosa atau tidak. Karena kebebasan menjadi standarnya maka mereka melakukan sesuatu yang mereka senangi sampai puas dan tanpa rasa takut.
Pendidikan Sekuler
Kenakalan menjadi bukti kegagalan sistem pendidikan sekuler yang diterapkan. Sistem ini telah menjauhkan agama dari kurikulm sehingga generasi muda tumbuh tanpa iman dan takwa. Sistem pndidikan hari ini hanya berorientasi pada individu yang terfokus pada nilai semata. Sehingga yang tertanam adalah sekedar nilai tinggi dan mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar entah itu halal atau haram.
Padahal sangat penting pendidikan dalam menanamkan nilai dari tujuan kehidupan. Saat ini remaja tidak paham tentang jati diri dan fitrah mereka sebagai manusia. Akibatnya yang terjadi adalah mencari jati diri dengan cara yang salah dan berakibat pada kesehatan mental, yang ujungnya adalah mereka terbawa arus negatif.
Remaja Keren di Dalam Islam
Generasi muda khususnya para remaja hari ini terbukti banyak yang telah rusak akibat sistem kehidupan sekuler. Maka untuk menyelamatkan mereka dengan mengembalikan sistem Islam dalam kehidupan. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan membentuk pola pikir dan pola sikap yang islami.
Pembentukan pola pikir dan sikap dimulai dari sistem pendidikan Islam yang terfokus pada pembentukan kepribadian pelajar. Di sini penting untuk penanaman akidah sedini mungkin, sehingga para pemuda paham tentang hal yang harus dilakukan dan mana yang perlu ditinggalkan. Itulah yang disebut dengan insan yang bertakwa.
Dari ketakwaan itu pula terbentuk jiwa manusia yang selalu ingin bermanfaat, sehingga pemuda terfokus untuk giat belajar. Pun para pendidiknya kelak tak hanya sekedar bekerja lalu mendapatkan upah, namun bersungguh-sungguh untuk membentuk pelajar yang cerdas dan beriman.
Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat juga sama, nilai yang harusnya berkembang adalah nilai-nilai ketakwaan bukan liberalisme. Sehingga setiap orang selalu ber amar makruf nahi mungkar , jadi jika ada saudara yang melanggar akan selalu diingatkan agar meminimalisir potensi kenakalan remaja.
Dan terakhir yang paling utama adalah negara sebagai pemegang kontrol kebijakan harus dapat membuat aturan yang tegas, terutama industri hiburan tidak boleh dilegalkan jika mengandung unsur kemaksiatan. Begitupun dengan hukuman yang diberikan kepada para pelaku kejahatan dan kenakalan harus membuat efek jera. Maka bukan hanya dari sisi pendidikan yang perlu diperbaiki kepada remaja, atau pengalihan dengan kebutuhan fisik semata. Namun permasalahan tersebut harus diselesaikan dengan cara yang mengakar yaitu dengan kembali kepada aturan Islam yang sempurna. Wallahu’alam bissawab .
Oleh: Riya Septi Habibah, S.M
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru