Samarinda - Samarinda mencatatkan dirinya sebagai daerah dengan jumlah penyebaran Covid 19 terparah ke 2 di Kalimantan Timur setelah Kota Balikpapan, padahal sudah banyak kebijakan - kebijakan dalam penanganan Covid yang diberlakukan.
Ketua BORNEO (Barisan Oposisi Rakyat Nasional dan Elaborasi Organisasi) Kalimantan Timur, Dede Hermawan, mengatakan “dari sekian banyaknya kebijakan yang dikeluarkan sampai saat ini pemerintah belum mampu menjawab dan menyelesaikan persoalan Covid 19 ini, kita bisa liat sendiri data yang ada dan angka kasus Covid di Samarinda ini.”
“Mengeluarkan kebijakan kok nanggung, misal pemberlakuan aktivitas yang memunculkan keramaian dan berkumpul seperti Tempat Hiburan Malam (THM) masih tetap diberikan kelonggaran buka sampai jam 20.00 malam, ini kan masih membuka ruang penyebaran Covid semakin meningkat, memang sih THM ini menyumbang pajak terbesar, tapi dengan diberikan ruang seperti ini saya pikir pemerintah lagi - lagi mengesampingkan nilai - nilai kemanusiaan,” tandas Dede.
“Saya mengecam pemerintah lebih tegas dalam menyelesaikan persoalan ini, kalau perlu THM atau pusat - pusat keramaian ditutup sekalian 24 jam sampai betul - betul angka penyebaran Covid 19 ini berkurang dan betul - betul steril, jangan lagi di berikan ruang,” jelasnya lagi.
“Dan harapannya Samarinda ini bisa belajar ke daerah lain, yang ketika pemerintah provinsi mengeluarkan kebijakan mereka langsung tanggap dan bahkan mereka langsung menindak tegas untuk menutup ruang - ruang kerumunan yang di anggap bisa menambah populasi Covid 19 seperti THM dan yang lain,” tutup Dede saat ditemui media ini. (red/by)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru