Share ke media
Politik

Pemkab Kukar Sambut Baik Inisiatif Asosiasi Perdagangan dan Bisnis Brunei-China OBOR

10 May 2024 12:00:11463 Dibaca
No Photo
Sekda Kukar Sunggono (dua dari kanan) menerima Delegasi Asosiasi Perdagangan dan Bisnis Brunei-China OBOR, Kamis (9/5/2024). (istimewa)

Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menyambut baik inisiatif Asosiasi Perdagangan dan Bisnis Brunei-China One Belt One Roads (OBOR). Sebagaimana tampak saat Delegasi Asosiasi Perdagangan dan Bisnis Brunei-China OBOR mengunjungi Kukar, Kamis (9/5/2024).

Mewakili Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono mengatakan Pemkab merasa terhormat dapat menyambut para delegasi yang terhormat dari Asosiasi Brunei-China OBOR. 

“Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,” kata dia.

Dijelaskan, Kukar yang berada di jantung Provinsi Kaltim memiliki potensi yang besar dan belum tergarap sepenuhnya, serta kekayaan budaya yang melimpah. Wilayahnya mencakup lebih dari 27.000 kilometer persegi dan dihuni oleh masyarakat yang beragam dengan jumlah lebih dari 700.000 jiwa.

Sunggono melanjutkan, Kukar dianugerahi sumber daya alam yang melimpah. Termasuk hutan yang luas, deposit mineral, dan cadangan minyak dan gas. Pertanian juga merupakan pilar penting dalam perekonomian dengan padi, jagung, dan singkong sebagai tanaman utama yang dibudidayakan.

“Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata telah muncul sebagai sektor yang dinamis, menarik pengunjung dari seluruh dunia untuk menikmati keindahan alam kami yang memikat, membenamkan diri dalam budaya kami yang dinamis, dan mencicipi kuliner lezat kami,” terang Sunggono.

Menurutnya, Kukar yang berada di persimpangan penuh dengan peluang. Pemkab Kukar sangat antusias merangkul potensi transformatif dari inisiatif OBOR. 

“Kami membayangkan masa depan di mana daerah kami berkembang sebagai pusat kegiatan ekonomi, yang mendorong perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur,” sebut Sunggono.

Dikatakan, Pemkab Kukar juga telah menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara tetangga diantaranya Brunei, Malaysia, Filipina, dan China. Inisiatif OBOR dinilai menghadirkan kesempatan emas untuk mendorong perekonomian Pemkab Kukar ke tingkat yang lebih tinggi. 

“Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bisnis untuk berkembang dan menumbuhkan semangat kolaborasi dan saling menguntungkan,” jelas Sunggono.

Lebih lanjut dikatakan, investasi memegang peranan penting dalam mendorong kemajuan ekonomi. Pemkab Kukar menyambut investasi di sektor-sektor kunci seperti infrastruktur, energi, dan pariwisata.

“Investasi ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan kami tetapi juga akan menciptakan peluang kerja bagi tenaga kerja terampil kami,” ujarnya.

Pemkab Kukar juga berfungsi sebagai jangkar ekonomi untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, bertindak sebagai mitra pembangunan yang strategis. Konektivitas jalan raya penting untuk mendukung Inisiatif OBOR di Kukar. 

Pemerintah dan perusahaan daerah siap berkolaborasi mewujudkan cita-cita ini, mewujudkan Kukar sebagai mercusuar kemakmuran ekonomi dan konektivitas strategis di tahun-tahun mendatang. 

“Pemkab Kukar juga telah teguh untuk bekerja sama dengan para mitra kami untuk mewujudkan visi bersama tentang masa depan yang sejahtera dan saling terhubung,” beber Sunggono.

Diketahui, OBOR merupakan kegiatan ekonomi, diplomatik, dan geopolitik yang beragam yang sebelumnya bernama New Silk Road. Ini adalah salah satu kebijakan luar negeri dan ekonomi Pemerintah Tiongkok yang paling ambisius. 

Kebijakan ini bertujuan memperkuat pengaruh ekonomi Beijing melalui program yang luas dan menyeluruh dalam pembangunan infrastruktur di seluruh negara yang dilewati jalur tersebut.

OBOR memiliki dua rincian yaitu jalur sutra ekonomi darat dan jalur sutra maritim berbasis laut yang menghubungkan Asia, Afrika, Oseania, dan Eropa dengan berbagai infrastruktur yang dibangun.

Beberapa proyek antara lain, rel kereta dari Tiongkok ke Eropa maupun rel kereta yang membelah wilayah Asia Tenggara OBOR digulirkan berdasarkan perdamaian dan kerja sama, keterbukaan dan inklusivitas, saling belajar dan saling menguntungkan. (dn)