Share ke media
Ekonomi

Pengusaha Bali Lirik Kopi Luwak Perangat Baru, Ditawar Jutaan Rupiah Per Kilogram

10 Oct 2023 11:00:10122 Dibaca
No Photo
Bupati Edi Damansyah (dua dari kiri) saat meninjau kebun kopi di Kukar. (istimewa)

Tenggarong – Kopi Luwak produksi Desa Perangat Baru, Kecamatan Marang Kayu, Kutai Kartanegara (Kukar) kian menjanjikan. Malahan hasil kopi luwaknya diminati pengusaha kopi asal Bali yang menawarkan harga Rp5 juta per kilogramnya. 

Sebagaimana disampaikan Bupati Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris BKPSDM Kukar Suhada pada Bimbingan Teknik (Bimtek) Kompetensi Budidaya Kopi bagi ASN Bidang Pertanian, Senin (9/10/2023) pagi di UPTD BPPSDM Provinsi Kaltim, Sempaja Samarinda.

“Kopi di Desa Perangat Baru telah dikembangkan kopi luwak yang memiliki kualitas dan cita rasa khas sehingga memiliki harga jual yang tinggi,” katanya.

Informasinya harga yang ditawarkan yaitu sekira Rp3,5 juta/kg. Bahkan menurut informasinya ada permintaan kopi luwak dari Bali dengan tawaran harga 5 juta/kg

Kata dia, pengembangan kopi luwak juga diintegrasikan dengan Pengembangan Agro Eduwisata, baik pada lahan masyarakat (petani) maupun lahan desa, dengan dukungan pihak swasta (dunia usaha) juga menjadi salah satu modal utama percepatan pengembangan kopi di Desa Perangat Baru antara lain Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) telah banyak membantu sarana/prasarana termasuk pengembangan sumber daya manusia.

Beberapa bentuk bantuan dan fasilitasi dalam pengembangan kopi di Kabupaten Kutai Kartanegatai Jemur (2022). Pengerasan jalan produksi sepanjang 500 meter (2022). Sarana produksi antara lain bibit kopi (2022) dan herbisida (2023). Fasilitasi pengembangan SDM pengolah kopi (Barista) dengan ra yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, antara lain, Pembangunan Rumah Produksi dan Lansertifikasi nasional.

Kemudian Lanjutan pengerasan jalan produksi sepanjang 1.500 meter (2023), Fasilitasi mesin sangria/roasting (2023), Pembangunan embung (2023), Pembangunan rest area (2023), Penyusunan Master Plan Agro Eduwisata Berbasis Kopi Luwak (2023).

“Saat ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga sedang melakukan penjajakan kerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslikoka) Jember, Provinsi Kalimantan Timur,” terangnya.

Ditambahkannya, Puslitkoka merupakan lembaga dibawah holding BUMN Perkebunan (PT Riset Perkebunan Nusantara) yang memiliki banyak pengalaman dan hasil riset dalam pengembangan kopi dan kakao di Indonesia. Kebetulan saat ini selain kopi, kita juga akan mengembangkan kembali komoditas kakao.

Salah satu pusat pengembangan kakao rakyat berada di Desa Lung Anai Kecamatan Loa Kulu. Bahkan mereka Desa Lung Anai sudah mulai melakukan pengolahan kakao menjadi permen cokelat. Dalam pengembangan kakao di Desa Lung Anai juga mendapat dukungan dari swasta/dunia Usaha khususnya PT Multi Harapan Utama (MHU).

“Pemkab Kukar komitmen terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas, bahwa fokus dan sungguh-sungguh dalam mengawal kebijakan pembangunan pertanian sesuai dengan Visi dan Misi, Cita Kukar “IDAMAN (Inovatif, Daya Saing dan Mandiri)”. 

“Program Prioritas/Unggulan dan Program Dedikasi EDI-RENDI fokus Pertanian dalam arti luas melalui program pembangunan pertanian dalam arti luas berbasis kawasan dan program hilirisasi produk pertanian,” bebernya. (dn)