Digitalnews - Sangatta - Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur, Joni, mengungkapkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutai Timur yang biasanya sekitar Rp200 miliar, mengalami lonjakan signifikan menjadi Rp700 miliar berkat profit sharing dari PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Meskipun demikian, ia mengakui bahwa PAD Kutai Timur masih tergolong kecil dan salah satu potensi besar untuk meningkatkannya adalah sektor pariwisata.
Namun, Joni juga menyoroti bahwa potensi pariwisata belum dapat dioptimalkan sepenuhnya karena minimnya infrastruktur pendukung, khususnya kondisi jalan menuju objek wisata yang masih jauh dari standar yang layak.
“Mengharapkan PAD dari pariwisata sementara kondisi infrastruktur masih belum layak adalah hal yang sulit. Sebagai contoh, jika saya berkunjung ke Pantai Sekarat, pengelolanya tidak mungkin memungut pajak dari saya karena belum ada fasilitas yang memadai,” jelas Joni.
Dalam konteks ini, Joni menyatakan bahwa untuk dapat mengoptimalkan pendapatan dari pariwisata, perbaikan dan peningkatan infrastruktur pariwisata, terutama jalan, perlu menjadi prioritas.
Ia juga memaklumi bahwa tanpa infrastruktur yang memadai, sulit untuk mengharapkan kontribusi signifikan dari sektor pariwisata terhadap PAD Kutai Timur.
“Jika jalan-jalan menuju objek pariwisata masih dalam kondisi seperti sekarang, hanya masyarakat lokal yang mungkin berkunjung. Oleh karena itu, saya menyarankan pemerintah untuk membenahi dan meningkatkan fasilitas pariwisata agar dapat menarik kunjungan wisatawan baik dari lokal, nasional, maupun internasional,” tambahnya.ADV
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru