SAMARINDA - Tudingan terhadap penyelengara Pemilu curang kian mencuat jelang pleno penetapan hasil Rekapitulasi. Rudiansyah Ketua Komisi Pemiliham Umum (KPU) Provinsi Kaltim angkat bicara mengenai hal itu.
Ia mengatakan tudingan itu hanya sebagai fitnah yang dialamatkan kepada penyelengara Pemilu. Menurutnya jika ada temuan kecurangan mestinya dilampirkan juga dengan laporan ke penyelenggara.
“sampai hari ini di Kaltim tidak ada tim kampanye baik 01 maupun 02 yang memberikan laporan kecurangan kepada Bawaslu,” kata Rudiansyah saat dikonfirmasi usai gelar doa bersama Pada, Jumat (04/05/19). Di aula KPU Kaltim.
Tudingan itu dianggap berdasar, karena setiap pleno rekapitulasi juga diawasi para saksi tiap kelompok kepentingan. Mestinya setiap ada kecurangan itu langsung dilaporkan untuk ditindak lanjuti.
Sementara dalam sistem aturan dan Perundang undangan kita sangat menjamin untuk upaya sengketa dan perselisihan kalau disebut ada kecurangan.
“di Kaltim selama ini yang ada hanya laporan berkaitan dengan DPR RI dan DPRD. Ia menyebut ketika para Caleg mampu menunjukkan bukti bukti maka semua ditindak lanjuti,” imbuhnya
Tidak hanya itu, duka yang melanda penyelengara Pemilu juga menjadi sasaran tudingan kecurangan.
“Mestinya kita pihak yang Terdampak (penyelengara dan peserta pemilu) mampu memberikan penguatan dan penghiburan kepada mereka, bukan malah memberikan fitnah yang lebih keji lagi. Bahwa seolah olah mereka yang gugur ini dianggap sebagai pihak untuk menghindari terbongkarnya sebuah kecurangan,” ungkap Rudy dengan heran.
Ini kan lucu, Kata Rudy “ bahwa belakang ini orang orang yang mengaku waras malah lebih rajin memfitnah penyelenggara pemilu dengan isu mereka yang telah Meningal. Seolah olah sengaja dimatikan untuk tidak terbongkar kecurangan,” jelasnya. (*)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru