Kutai Timur - Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur, Leni Susilawati Anggraini, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, penyerapan anggaran baru mencapai 30%. Dengan pembahasan anggaran APBD yang masih dalam evaluasi, DPRD Kutim menanti laporan detail progres dari masing-masing dinas untuk mengetahui perkembangan terbaru dan menilai potensi penyerapan anggaran.
Menurut Leni, target penyerapan 100% akan sulit dicapai dalam kurun waktu satu bulan menjelang akhir tahun. Namun, pihaknya mendorong setiap dinas agar bekerja maksimal mencapai minimal 70% hingga 80%. DPRD Kutim, lanjutnya, akan melakukan pengawasan secara ketat untuk memastikan anggaran belanja modal, terutama untuk proyek fisik, dilakukan dengan kualitas yang terjaga.
”Untuk mencapai 100% sulit, tapi minimal 70-80% harus dicapai,” kata Leni.
“Kualitas pekerjaan harus tetap baik meski waktu pengerjaannya singkat,” sambungnya.
Leni menekankan bahwa jika ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai standar, mekanisme pengembalian dana dapat diterapkan. DPRD akan melakukan evaluasi menyeluruh atas pekerjaan yang tidak tuntas dan siap melayangkan protes jika standar tidak terpenuhi.
Dengan APBD senilai Rp14 triliun, optimalisasi penyerapan anggaran tetap menjadi perhatian utama. Leni berharap, optimisme dinas dalam perencanaan dan pelaksanaan dapat terwujud dalam pencapaian yang signifikan untuk pembangunan di Kutai Timur. (SH/ADV)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru