Digitalnews - Sangatta - Anggota DPRD Kutai Timur, Yan, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kemungkinan tidak selesainya proyek pembangunan Jembatan Telen sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Yan menjelaskan bahwa dari pantauannya di lapangan, progres pembangunan jembatan ini masih terbilang minim.
“Melihat dari progres yang ada, kemungkinan besar pembangunan Jembatan Telen tidak akan selesai sesuai kontrak tahun ini. Tahun lalu, hampir tidak ada aktivitas di lokasi pembangunan. Baru di tahun ini, kontraktor mulai membersihkan lokasi,” ungkap Yan kepada awak media di DPRD Kutim.
Jembatan ini memiliki nilai proyek sebesar Rp52 miliar dan diharapkan dapat menghubungkan Desa Juk Ayak dan Muara Pantun setelah selesai. Namun, dengan kemajuan yang lamban dan fakta bahwa anggaran tahun 2023 tidak terserap seluruhnya (silpa), kekhawatiran akan keterlambatan semakin menguat.
“Kami sangat membutuhkan jembatan ini untuk membantu aktivitas sehari-hari masyarakat. Meskipun pembangunan sudah dimulai, masyarakat harus bersabar untuk menikmati jembatan yang telah lama dinantikan ini,” tambahnya.
Yan juga mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan evaluasi kinerja penyelenggara program secara konsisten agar program-program pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.
Keterlambatan pembangunan Jembatan Telen dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di Desa Juk Ayak dan Muara Pantun.
“Masyarakat akan kesulitan untuk mengangkut hasil panen dan kebutuhan lainnya jika jembatan ini tidak segera rampung,” jelasnya.ADV
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru