Share ke media
Populer

Sekda Kukar Tegaskan Pengisian Kertas Kerja dan Laporan Pemantauan Pengelolaan Risiko Mesti Cermat

18 May 2024 10:00:54451 Dibaca
No Photo
Sekda Kukar Sunggono membacakan sambutan Bupati dalam raker optimalisasi pengisian kertas kerja dan laporan pemantauan pengelolaan risiko pemerintah daerah dan perangkat daerah triwulan kesatu tahun 2024, Jumat (17/5/2024). (istimewa)

Tenggarong – Pengisian kertas kerja dan penyusunan laporan pemantauan risiko menjadi aktivitas yang tidak hanya rutin, tetapi juga harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono membacakan sambutan Bupati dalam rapat kerja (raker) optimalisasi pengisian kertas kerja dan laporan pemantauan pengelolaan risiko pemerintah daerah dan perangkat daerah triwulan kesatu tahun 2024, Jumat (17/5/2024).

Karenanya dia menekankan beberapa poin penting yang perlu menjadi fokus pada rapat kerja tersebut. Meliputi kualitas data dan informasi dalam pengisian kertas kerja dan laporan pemantauan. Lantaran data yang akurat dan konsisten akan menjadi dasar yang kuat untuk analisis risiko yang tepat dan pengambilan keputusan yang efektif.

“Selanjutnya, yang berkenaan dengan peningkatkan kapasitas dan kompetensi seluruh aparatur dalam memahami dan mengelola risiko yaitu melalui raker dan workshop yang berkelanjutan. Sehingga aparatur dapat lebih mahir dan sigap dalam mengidentifikasi, menganalisis serta merespon berbagai resiko yang mungkin timbul,” terangnya.

Diharapkan proses pengisian kertas kerja dan pelaporan ini memanfaatkan teknologi informasi. Pasalnya dengan pemanfaatan sistem informasi manajemen risiko akan membantu dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi.

“Serta, penggunaan standarisasi prosedur pengisian dan pelaporan di seluruh perangkat daerah, karena menurutnya dengan adanya standar yang jelas dan terstruktur dapat memastikan bahwa semua pihak bekerja dengan cara yang sama dan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan,” urainya.

Pun begitu, perlu ada kolaborasi dan koordinasi antarperangkat daerah dalam berbagai informasi, praktik baik, dan sumberdaya. Sehingga akan memperkuat upaya dalam mengelola risiko secara komprehensif dan efektif.

“Dengan semangat kerja sama dan komitmen yang kuat, saya yakin kita dapat mencapai tujuan dalam mengoptimalkan pengisian kertas kerja dan laporan pemantauan pengelolaan risiko,” tuturnya. (dn)