Share ke media
Politik

Siap Ikut Pilkada Kukar, Eddy Subandi: Saya Gregetan Lihat Kukar

04 Jan 2020 08:00:391593 Dibaca
No Photo
Edi Subandi saat ditemui di rumahnya Jalan Arwana, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kukar.

KUKAR| Dinamika pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) diprediksi akan sengit. Para bakal calon bupati maupun wakil bermunculan. Salah satunya Eddy Subandi. 

Mantan sekda Kukar ini telah memantapkan dirinya siap bertarung dalam kontestasi pilkada Kukar pertengahan 2020 mendatang. 

Keputusan itu ia sampaikan saat ditemui awak media di rumahnya Jalan Arwana, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kukar, Jumat (3/1/2020) siang. 

Eddy mengatakan memutuskan maju sebagai bakal calon bupati karena greget melihat Kukar yang tak jaya seperti dulu era Bupati Syaukani. 

Menurut dia, era Syaukani Kukar terkenal sukses mendorong pembangunan dalam segala aspek. Bahkan ketahanan pangan pun Kukar terbilang sukses karena menyiapkan puluhan hektar sawah bagi petani. 

“Karena itu salah motivasinya ingin mewujudkan program-program yang belum terakomodasi di era Bapak Syaukani. Kukar sekarang sangat lemah dengan dunia usaha,” jelasnya. 

Soal lain, Eddy menyinggung pengelolaan anggaran saat ini tak berjalan efektif. 

Menurut dia, Kukar memiliki total APBD yang cukup besar namun asas manfaat dari pembangunan tak nampak selama beberapa tahun belakangan. 

Dia melihat ada yang salah dari sistem pengelolaan dan politik anggaran. 

“Saya geregetan karena Kukar ini butuh pembaharuan. Kita sekarang sangat tertinggal, tak sama seperti dulu,” terangnya. 

Eddy belum menjelaskan detail program yang akan ia bawah dalam perhelatan politik terbesar Kukar ini. Selain karena strategi, tim penyusun pun sedang meriset dan merangsang bangunan program penyelesaian masalah Kukar. 

“Tunggu di deklarasi nanti ya,” ungkapnya. “Kami akan paparkan semua” 

Selain program, Eddy menyebut timnya sedang melakukan kerja-kerja politik. Ada dua kemungkinan ia maju melalui jalur partai politik dan independen. 

Di partai, Eddy sudah mendaftar ke sejumlah partai yakni PDIP, NasDem, Hanura dan lainnya. Eddy juga membangun komunikasi politik dengan sejumlah tokoh lokal. Bahkan beberapa diantaranya telah mendatangi dirinya membahas pencalonannya.

Sementara, jalur independen, timnya sedang bekerja mengumpulkan dukungan KTP sebagai syarat pendaftaran di KPU. 

“Kalau di partai saya mendapat tanggapan baik, ya syukur. Tapi kalau tidak, pakai jalur independen,” ucapnya.

Disinggung soal wakil yang mendampinginya, Eddy berniat mengambil para tokoh muda atau milenial. 

Itu agar bisa saling mengisi sekaligus mempersiapkan calon pemimpin selanjutnya jika dirinya tak lagi menjabat. 

“Saya target hanya satu periode saja. Usia saya sekarang sudah 70 tahun. Nanti wakil saya yang akan melanjutkan,” tutupnya.

(*)