Share ke media
Politik

Smabil Berteriak "Saya anak polisi", Main Pukul Seorang Pemuda di Samarinda

14 Mar 2023 02:00:261612 Dibaca
No Photo
Photo Kiri : (FW) dipegangi oleh seseorang di lokasi saat setelah kejadian di Jln. KS. Tubun Dalam (dekat Gang Bersama) Kel. Dadi Mulya, Samarinda Ulu, Photo Kanan : Korban (Aldy Sabar) saat sedang membuat Laporan Polisi di Kantor Polsekta Samarinda Ulu, Selasa 14/03/2023

Samarinda – Mengaku sebagai anak seorang polisi, Pemuda berinisial FW, dilaporkan ke Polsekta Samarinda Ulu atas tindak pidana penganiayaan, sesuai Tanda Bukti Lapor Nomor : TBL/72/III/2023/Kaltim/Resor Smd/Sek.Smd.Ulu Tanggal 14 Maret 2023 yang ditanda tangani oleh Ka. SPK Regu “B” Aiptu Asep Mulyana.

Peristiwanya terjadi pada hari ini (Selasa, 14/03/2023) sekira pukul 14.05 Wita, dijalan KS. Tubun Dalam (dekat gang Bersama) Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu. Menurut pelapor dan beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut, salah seorang bernama Maya, menceritakan bahwa kejadian tersebut bermula saling papasan sepeda motor, entah apa yang membuat FW yang mengaku sebagai anak seorang Polisi itu, langsung melayangkan pukulan ke arah Korban (Aldy Sabar), yang saat itu masih berada diatas sepeda motornya. “Saya anak polisi, kalau tidak terima silahkan lapor polisi” kata FW sambil berteriak-teriak. Kontan saja orang-orang yang berada disekitar lokasi kejadian berhamburan, memegang FW yang saat itu terlihat sangat emosi.

Setelah peristiwa tersebut, ada tiga orang polisi berpakaian sipil yang mengaku dari Polsekta Samarinda Ulu, menghampiri korban dan menanyakan kronologis kejadian tersebut. Anggota Polsek yang datang ke TKP, menyarankan agar korban segera meminta Visum ke Rumah Sakit. Atas saran tersebut, Korban langsung menuju Rumah Sakit AW. Syahranie untuk meminta Visum, setelah itu langsung membuat Laporan Polisi di Kantor Polsek Samarinda Ulu.

Dari penelusuran Media ini, FW sejatinya memang benar anak seorang oknum Polisi berinisial PA, pernah berdinas disatuan Provos Polrestabes Samarinda, kini bertugas pada satuan lalu lintas Polrestabes Samarinda yang sehari-hanrinya bertugas dikantor Samsat Samarinda., selain itu FW ternyata juga sebagai Pegawai Non PNS (honorer) di Bagian Protokol Pemkot Samarinda.

Ditemui Terpisah di Kantor Polsekta Samarinda Ulu, FW mengaku hilaf dan mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada orang tua (ayah) Korban yang saat itu ikut mendampingi Korban membuat Laporan Polisi di Polsekta Samarinda Ulu, FW berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan mengharap kiranya dalam peristiwa ini jangan bawa-bawa nama orang tuanya (PA), dia (FW) siap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.


“Pak, saya mohon maaf, saya khilaf dan ayah saya samasekali tidak ada sangkut-pautnya dengan peristiwa ini, dan saya siap mempertanggung-jawabkan segala perbuatan saya” ujar FW yang dimediasi oleh ​​Aiptu Mashudi, SH. diruang Unit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu. “kiranya masalah tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan..” pinta FW, namun Korban menginginkan agar tetap diproses secara hukum.


“..tidak saya tetap ingin agar kasus ini diproses secara hukum saja, agar menjadi pelajaran bagi siapa saja, jangan mentang-mentang anak seorang pejabat atau penguasa, seenaknya saja bertindak arogan..” ujar Korban, yang ternyata karyawan sebuah perusahaan swasta batu bara di jembayan, Kukar itu kepada media ini.