Share ke media
Populer

Tambang Ilegal di Tanah Datar Merajalela, Jalan banjir dan Rusak

09 Feb 2021 11:00:441011 Dibaca
No Photo
Foto: Ketua BORNEO Dede Hermawan

Samarinda - Salah satu kekayaan sumber daya alam yang di miliki Kalimantan Timur berasal dari pertambangan batu bara, sektor ini merupakan kekayaan alam yang tak terbarukan dan mempunyai peran penting bagi banyak hajat hidup orang banyak jika di kelola dengan baik dan benar.

Ketua Borneo (Barisan Oposisi Rakyat Nasional dan Elaborasi Organisasi) Dede Hermawan mengatakan bahwa “dengan kekayaan sumber daya alam yang di miliki di wilayah pertambangan batu bara ini memantik para mafia dan kartel batubara untuk melakukan eksplorasi sumber daya alam dengan cara kotor seperti tidak memiliki izin dalam proses penambangan, dalam hal ini tambang ilegal”.

“Maraknya tambang ilegal memang kita tidak bisa pungkiri dan masih banyak terjadi khususnya di kalimantan timur, padahal ini sudah jelas jelas melanggar hukum dan berpotensi merugikan negara dan merusak lingkungan”, tegas Dede yang juga aktifis organisasi kemahasiswaan ini.

Lebih lanjut Dede menyampaikan, “kegiatan pertambangan ilegal ini juga banyak efek yang di munculkan, persoalan yang meresahkan banyak kalangan masyarakat, seperti baru baru ini tragedi banjir dan rusaknya jalan poros bontang samarinda tepatnya di desa tanah datar , kecamatan Muara Badak,  yang mengakibatkan hampir setiap hari mengalami kemacetan panjang, dan faktornya adalah karena banyaknya aktivitas pertambangan yang menyalahi aturan dengan kata lain tambang ilegal”.

“Hal ini tidak bisa di biarkan terus menerus, karena tentu akan semakin merusak dan akan terus menerus memberikan dampak buruk bagi masyarakat sekitar dan Lingkungan serta negara.  Saya berharap pemerintah harus menindak oknum oknum yang melakuakan aktivitas pertambangan ilegal dalam hal ini memberikan efek jera, bukan hanya pemerintah tapi pihak kepolisian pun harus turun tangan dalam menangani persoalan ini, kalau perlu di pidanakan, aturannya ada kok dan sangat jelas”, urai Dede dengan nada kesal.

“Kalau aktivitas pertambangan ilegal ini masih tetap berjalan saya selaku ketua BORNEO ( Barisan Oposisi Rakyat Nasional dan Elaborasi Organisasi ) akan mengajak seluruh elemen kemasyarakatan, kepemudaan dan kemahasiswaan untuk melakukan unjuk rasa besar-besaran, nyata-nyata ini sudah jelas terlihat, jalanan menjadi macet karena sedikit hujan akan menyebabkan terjadinya banjir dan jalan aspal menjadi terkelupas dan penuh lumpur, saya heran kemana aparat dan pemerintah selama ini, kok didiamkan aja perbuatan ilegal mining ini, jangan-jangan ada tangan kuat yang membackup nya”, tegas Dede sambil memperlihatkan data-data foto dan video aktivitas ilegal mining di daerah tersebut. (HS)