Share ke media
Populer

Tangkal masuknya isu provokatif ke Kaltim jelang Pilpres 2019, belasan orang gelar aksi di Taman Samarinda

28 Aug 2018 10:00:021199 Dibaca
No Photo
Pembacaan pernyataan sikap sebelum masa membubarkan diri.

Samarinda - suhu politik jelang pelaksanaan Pilkada 2019 menjadi perhatian banyak pihak, terlebih jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) kian memanas dengan merebaknya perang tagar di media sosial maupun dunia nyata dalam bentuk kaos. Lebih lagi yang jadi perhatian,  kampanye provokatif dibalik kepentingan politik yang dicemaskan akan merusak Kesatuan NKRI . 

Menangapi itu, Belasan orang Tergabung dalam koalisi kebangsaan bela NKRI, melakukan aksi damai di Taman Samarenda pada, Selasa (28/08/18) waktu sore. Sambil bentangkan spanduk bertuliskan menolak kampanye provokatif pada Pilpres 2019, aksi juga dilangsungkan dengan orasi secara bergantian. Bahkan sebagian diantaranya membagikan bunga kepengguna jalan sebagai simbol hidup rukun dalam bermasyarakat. 

Dalam aksinya, mereka mengajak masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Sumadi misalnya, dalam orasinya menyerukan untuk selalu menjaga persatuan kendati beda pilihan politik. Menurutnya politik yang selalu digawangi dengan isu SARA menunjukkan kemunduran dalam berdemokrasi. “Politik kita harus yang mencerdaskan, politik kita harus tanpa SARA, Kita bertekad negeri harus semakin cerdas politiknya,” sebut Sumadi yang juga sebagai Sekjen Ika Fisip Unmul dalam orasinya. 

Hal serupa disampaikan juga oleh Wahyu ketua Persatuan Alumni GMNI Kaltim, lebih fokus menyeru kepada para politisi agar bisa membawa pesan damai. “Silahkan beda pendapat, tetapi berpendapatlah dengan damai. Meskipun kita beda pendapat tetapi kita adalah saudara,” jelasnya. 

Sementara Roby yang juga Ketua GP Ansor Kaltim dikonfirmasi usai aksi menyebutkan, agenda ini dilakukan tidak lain karena mereka menginginkan Kaltim kedepan bisa aman dan kondusif jelang Pilpres 2019 mendatang. “Kaltim sudah kondusif, makanya dengan tegas kami menolak cara politik provokatif masuk ke sini kemudian merusak keragaman yang sudah dibangun sejauh ini,” sebutnya. Dirinya juga berharap, untuk mengikat tali persaudaraan agar politik santun dan beretika yang harus dikedepankan. Bahkan pihaknya juga akan terus menyerukan dan akan selalu melakukan sosialisasi secara berkelanjutan guna menangkal isu yang berpotensi mengganggu ketenteraman Kaltim. 

Sebelum membubarkan diri, aksi ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap Koalisi Kebangsaan Untuk NKRI, diantaranya : 

1. Meminta semua pihak agar melakukan politik yang damai, tidak membawa isu sara, intimidasi dan melakukan politik uang yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan;

2. Menghimbau kepada semua elemen masyarakat agar tidak ikut terpancing dengan berbagai provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan selalu menjaga kerukunan walaupun berbeda dalam pilihan politik;

3. Meyerukan kepada elit politik untuk tidak memperkeruh suasana menjelang pemilu 2019;

4. Menghimbau seluruh partai politik agar dalam berdemokrasi tidak mencederai nilai-nilai pancasila;

5. Meminta aparat menolak ijin kegiatan apapun yang bersifat provokatif pada Pemilu 2019, yang berpotensi menciptakan konflik horisontal. (*Red/Fran/dr)