Digitalnews - Sangatta - Kesenjangan akses internet yang tidak merata telah menjadi hambatan serius dalam pembelajaran di sekolah-sekolah pedesaan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Meskipun pemerintah Indonesia telah gencar mendorong digitalisasi di sektor pendidikan, tantangan ini tetap belum terpecahkan sepenuhnya.
Salah satu tokoh legislatif di DPRD Kutim, Basti Sangga Langi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap masalah ini.
Menurutnya, walaupun sebagian besar wilayah telah mendapatkan akses internet, masih ada sekitar 20 persen yang belum terlayani.
“Karena pentingnya akses internet yang merata untuk mendukung pembelajaran siswa-siswi, terutama di era di mana pembelajaran sudah banyak bergantung pada teknologi internet,” ungkapnya.
Pemerintah daerah telah diingatkan untuk segera mengatasi masalah ini. Basti menyampaikan bahwa pertemuan dengan pihak pemerintah, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Stape Kutim, telah dilakukan bulan lalu.
Harapannya, pemerintah daerah akan segera merealisasikan upaya untuk memastikan akses internet yang merata di semua kecamatan, sehingga anak-anak bisa mendapatkan pembelajaran yang optimal.
Basti mengungkapkan harapannya bahwa pada tahun ini masalah akses internet di Kutim dapat terselesaikan sepenuhnya.
“Pembelajaran saat ini sudah sangat bergantung pada teknologi internet, dan akses yang merata adalah kunci untuk memastikan semua anak-anak bisa belajar dengan baik dan maksimal,” tandasnya.ADV
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru