Samarinda - Allah SWT telah menetapkan bahwa sesama kaum mukmin sebagai saudara. Dan Islam telah menghilangkan berbagai sekat perbedaan, baik suku bangsa, ras, warna kulit dan status sosial. Allah SWT telah berfirman dalam QS. Al Hujurat ayat 10:
“Sungguh kaum mukmin itu bersaudara…”
Bahkan, Islam menstandarkan kualitas keimanan seseorang berdasarkan kuat atau lemahnya persaudaraan dengan sesama mukmin. Rasulullah saw. bersabda (yang artinya), “Belum sempurna iman seseorang sampai ia mencintai bagi saudaranya apa saja yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR Muslim).
Namun realitas saat ini menunjukkan ukhuwah islamiah di tengah-tengah kaum muslim seolah makin pudar. Salah satu faktor yang menyebabkan lunturnya ukhuwah islamiah dari umat, khususnya para penguasanya, adalah munculnya sikap ta’ashub atau ashabiah (fanatisme kelompok, kesukuan/kebangsaan, atau nasionalisme) yang menggeser spirit ukhuwah islamiah.
Contoh yang paling nyata adalah apa yang terjadi di Palestina saat ini. Meskipun sudah jatuh begitu banyak korban, namun nasionalisme menggerus rasa kemanusiaan dan mengikis ukhuwah. Kematian dan kerusakan di Gaza disebabkan oleh Nasionalisme karena nasionalismelah yang membuat garis sekat di sekelilingnya.
Meskipun ada yang peduli dan ingin bisa berbuat sesuatu, tetapi tidak bisa melakukannya. Di lain pihak , ada yang seharusnya bisa menghentikan genosida di Gaza, tetapi tidak melakukannya.
Menyoroti persoalan yang terjadi di Gaza, aktivis dakwah Mazin Abdul Adhim mempertanyakan, mengapa orang-orang yang seharusnya bisa bertindak, justru tidak bertindak? Di sisi lain, mengapa pada saat miliaran orang ingin bertindak, mereka tidak dapat melakukannya? Jawabannya hanya satu, yaitu nasionalisme,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Ia mengingatkan, jangan hanya terfokus pada AS, Zionis, dan sekutunya karena mereka jelas musuh yang nyata, tetapi yang harus tetap dicermati dan diingat bahwa penyebab dari setiap kematian, kehancuran, tangis, dan derita di Gaza adalah nasionalisme.
Muslim Satu Tubuh
Rasulullah saw. menggambarkan kaum muslim ibarat satu tubuh. Ini memiliki makna bahwa kaum muslim itu saling terhubung. Namun bagaimana jika bagian tubuh itu dipisahkan atau disekat-sekat? Tentu menjadi tidak berdaya dan tidak dapat saling membantu. Itulah gambaran yang terjadi saat umat Islam dipisah-pisah oleh nasionalisme sehingga tidak bisa bergerak seperti yang seharusnya.
Kita tidak menafikan bahwa sudah banyak cara kita menunjukkan keberpihakan kepada Palestina, bantuan kemanusiaan sudah bertahun-tahun diberikan. Rumah sakit, mesjid dan sekolah sudah berkali-kali dibangun, meski akhirnya hancur, bahkan sampai sekarang bantuan kemanusiaan itu tidak ada hentinya. namun derita Palestina tak kunjung sirna.
Umat Islam seharusnya tidak mencukupkan hanya sekedar menunjukkan keberpihakan, tapi harus ada aksi nyata memadamkan keangkuhan Amerika dan sekutunya Israel.
Kaum muslimin hari ini punya segalanya, punya harta, punya senjata dan punya tentara, Pengiriman tentara inilah yang belum dilakukan, dan belum ada yang berani karena sekat nasionalisme masih kuat memagari, Kapitalisme masih dijadikan ideologi dan Demokrasi masih dijunjung tinggi dan Islam dicampakkan dari negara sebagai konstitusi.
Jika dua miliar umat Islam bersatu untuk menghentikan Israel dan sekutunya, niscaya mereka akan hancur lebur. Namun, persatuan umat Islam kini terhalang sekat nasionalisme. Ukhuwah dirantai oleh rantai negara bangsa. Alhasil kita jadi umat yang lemah dan tak berdaya.
Kaum muslimin butuh persatuan untuk menghimpun seluruh yang dia punya sehingga menjadi kekuatan besar yang ditakuti dan mampu melemahkan AS dan mengusir Israel.
Kekuatan pemersatu itu adalah khilafah islamiyyah. Maka kita harus terus menyerukan penegakannya agar solusi hakiki untuk Palestina segera terwujud.
Palestina sejatinya adalah negeri yang diberkahi, kebaikannya akan selalu abadi tak akan pernah hilang dan selalu terus bertambah. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana keberkahan itu juga berpihak kepada kita. Wallahu ‘alam
Oleh: Jubaidah
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru