Digitalnews - Sangatta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yan, menegaskan bahwa dirinya dan rekan-rekannya di DPRD akan selalu memperjuangkan aspirasi pemilih mereka, termasuk usulan yang disampaikan saat reses.
Namun, Yan juga menjelaskan bahwa keputusan akhir tentang realisasi usulan tersebut berada di tangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Meskipun DPRD berjanji untuk memperjuangkan aspirasi pemilihnya, kami tidak pernah menolak usulan dari masyarakat lain. Termasuk usulan yang disampaikan saat reses,” jelas Yan.
Yan menjelaskan bahwa semua usulan yang masuk akan disampaikan kepada Bappeda untuk dievaluasi dan ditentukan kelayakannya.
“Jadi, bukan DPRD yang menentukan apa yang akan direalisasikan, melainkan pemerintah, dalam hal ini Bappeda,” tegasnya.
Yan bahkan mengakui bahwa proposalnya sendiri pernah ditolak atau dicoret oleh Bappeda karena dianggap belum memenuhi syarat.
“Pada tahun 2025, saya mengajukan beberapa usulan, namun 33 di antaranya dicoret oleh Bappeda. Jadi, masih ada beberapa usulan yang diterima,” ujarnya.
Kebanyakan usulan yang dicoret terkait dengan bidang pertanian, sedangkan yang diterima fokus pada pembangunan infrastruktur, pertanian, karang taruna, dan lain sebagainya.
“Untuk infrastruktur, ada usulan jalan usaha tani, semenisasi jalan desa, dan parit. Semua desa di Dapil saya mengusulkan semenisasi jalan. Selain itu, ada juga usulan pengadaan ternak di Dinas Pertanian,” terangnya.
Ia menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara DPRD dan Bappeda untuk memastikan usulan masyarakat dapat direalisasikan dengan efektif dan efisien.
“Kami terus berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan Bappeda, agar setiap usulan yang masuk dapat dievaluasi dengan cermat dan mendapatkan prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutupnya.ADV
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru