Kutai Timur - Program pengadaan seragam gratis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan mendapat perhatian serius dari Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur, Yan.
Menurutnya, anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun ini mencapai Rp125 miliar. Namun, harga per paket seragam yang mencapai Rp425.000 masih perlu dikaji lebih dalam terkait relevansinya.
Yan mengungkapkan bahwa penilaian terhadap harga seragam tersebut tidak bisa dilakukan secara sepihak tanpa melihat kondisi riil barang tersebut.
“Sebenarnya, apakah harga per paket seragam tersebut relevan atau tidak sangat tergantung pada kualitasnya. Bisa saja harga yang tampak tinggi itu disebabkan oleh atribut-atribut lain yang harus ada dalam seragam tersebut. Tapi, tanpa melihat barangnya secara langsung, kita tidak bisa memastikan apakah harga Rp425.000 itu terlalu mahal atau terlalu murah,” jelas Yan.
Menurutnya, penentuan harga yang tepat harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kualitas kain dan jahitan seragam yang dibeli. Tanpa adanya data terkait kualitas barang, sangat sulit untuk memberikan penilaian yang adil terhadap harga seragam tersebut.
“Kita harus melihat secara langsung kualitas kainnya, apakah itu tahan lama, nyaman digunakan, dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh siswa. Begitu juga dengan kualitas jahitannya, apakah rapi dan kuat, karena itu juga memengaruhi durabilitas seragam,” tambah Yan.
Ia menegaskan, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa pengadaan seragam tersebut tidak hanya dilihat dari segi anggaran, tetapi juga dari segi pemanfaatan anggaran yang tepat sasaran.
Pemerintah, bersama dengan DPRD, perlu memastikan bahwa kualitas barang yang dibeli sesuai dengan anggaran yang dialokasikan, agar program ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi para pelajar yang menjadi penerima manfaat utama dari program tersebut. (SH/ADV)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru