SAMARINDA- puluhan masyarakat terdiri dari Kelurahan Jawa dan Bugis kembali mengelar aksi unjuk rasa didepan Kantor Gubernur Kaltim, siang tadi Senin (13/08/18). Aksi ini digelar karena mereka (Masyarakat) menganggap Pemprov tidak konsisten dengan hasil kesepakatan pada hearing sebelumnya (1/8), bahwa proyek dihentikan sementara hingga adanya IMB. Namun hal itu tidak di indahkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak (AFI), Ia meminta pembangunan tetap dilanjutkan karena mengangap warga hingga RT setempat sudah sepakat, dan mengancam akan menurunkan tentara satu peleton jika ada unsur preman yang terlibat menghalangi pembangunan.
Achmad Jayansyah perwakilan salah satu masyarakat, dalam orasinya menjelaskan bahwa aksi ini juga untuk menetralisir informasi tidak benar yang pernah dikeluarkan oleh Gubernur AFI. Menurutnya hingga saat pada kenyataannya Pemprov. belum bisa membuktikan keabsahan dokumen yang disebutkan.
“Sampai sekarang gubernur belum bisa membuktikan IMB, Kelayakan lingkungan, dampak lingkungan, hingga yang berkenaan dengan keagamaan, belum bisa mereka buktikan keabsahan dokumennya, kalau betul ada mana buktinya dan perlihatkan kepada kami” jelasnya
Mengenai ancaman akan dihadapakan dengan TNI, dirinya menyebut tidak gentar. Dijelaskannya bahwa TNI dan Polri adalah penggayom masyarakat. “Mereka itu penggayom masyarakat, mengenai permasalahan ini TNI dan Polri tau kok dengan pemaksaan kehendak untuk pembangunan ini,” imbuhnya
Terkait Terbitnya IMB, dirinya menilai Gubernur asal sebut. Menurutnya selama ini beberapa ketua RT setempat tidak pernah ikut tanda tangan menyepakati pendirian bangunan dilapangan Kinibalu ini “Katanya RT ikut tanda tangan, RTnya ada disini demo bersama masyarakat, itu yang tidak bisa dibuktikan dengan kebenaran ucapannya sampai hari ini,” bebernya (*Red/JN/dr)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru