Kukar - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kukar di Sekretariat NU Cabang Kukar, Minggu (7/11/2021).
Turut dihadiri Plt Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Kutai Kartanegara (Perkim Kukar) Chairul Anwar mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah.
Dalam kesempatan tersebut, Chairul menjelaskan, maulid merupakan tradisi yang sangat kental bagi umat Muslim. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di berbagai negara di dunia dengan mayoritas penduduk Muslim.
Kata dia, secara substansial, perayaan Maulid Nabi Mumahhad SAW bertujuan untuk mengenal lebih dekat kehidupan dan akhlak pembawa risalah agung tersebut.
“Nabi Muhammad adalah pemimpin besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya. Untuk itu, kita harus mencintai Rasulullah SAW dengan membaca selawat dan mendoakannya,” jelas dia.
Usaha meneladani akhlak dan kehidupan Nabi Muhammad, kata Chairul, dapat dilakukan dengan mengamalkan prinsip-prinsip sabar, semangat, dan senang.
Ia menyebutkan, perayaan maulid juga merupakan ikhtiar untuk melakukan transformasi diri bagi setiap umat Muslim, yakni menciptakan semangat baru dalam membangun nilai-nilai kenabian (profetik) agar tercipta masyarakat madani.
Nilai-nilai profetik, jelas dia, meliputi demokrasi, toleransi, transparansi, anti-kekerasan, kesetaraan gender, pluralisme, keadilan sosial, cinta lingkungan, dan humanisme.
“Dengan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, diharapkan kita mengingat kembali teladan Nabi sehingga mengembalikan kita kepada sunah Rasul dalam menjalankan kehidupan kita sehari-hari,” katanya.
“Kita patut meneladani buah pikiran yang cerdas, tegas, dan jernih, ucapan yang santun dan lembut, serta tindakan yang arif dan bijaksana. Itulah perilaku yang mewarnai akhlaqul karimah yang dapat menebarkan rahmatan lil’aalamiin. Rahmat bagi semesta alam,” lanjutnya.
Selain itu, Chairul mengungkapkan, Rasulullah selalu mengajarkan umatnya agar selalu bersikap adil. Hal ini patut diwujudkan dalam menjalankan kehidupan dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan dan toleransi dalam kehidupan.
“Ikhlas meringankan beban sesama dan berjuang untuk keadilan. Ini merupakan rasa cinta terhadap Rasulullah SAW, serta ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT atas nikmatnya yang begitu besar dengan diutusnya pembawa hidayah dan kasih sayang untuk seluruh alam,” tutupnya.(Adv/top)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru