Share ke media
Opini Publik

Fenomena Hubungan Sedarah : Tanda Rusaknya Tatanan Pergaulan

18 Aug 2025 12:20:124 Dibaca
No Photo
Ilustrasi Gambar : unair.ac.id - Menelusuri Fenomena Komunitas Inses di Masyarakat dari Kacamata Psikologi - 23 Mei 2025

Samarinda diguncang oleh kasus yang memilukan, di mana seorang pemuda berinisial A ( 21) dilaporkan ke pihak berwajib oleh Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak ( TRCPPA) Kalimantan Timur karena diduga telah melakukan hubungan sedarah adik kandungnya sendiri, kasus kekerasan seksual terhadap anak ini menjadi sorotan publik dan memicu keprihatinan mendalam atas lemahnya perlindungan dalam lingkungan keluarga, peristiwa yang sangat memilukan ini, baru diketahui oleh TRC PPA Kaltim dan langsung melakukan perdampingan terhadap korban pada rabu ( 6/8/2025) malam. Korban yang diketahui masih berusia 15 tahun dan masih duduk dibangku kelas 1 SMA, diduga telah melakukan hubungan sedarah oleh kakak kandungnya, sejak masih dikelas 3 SMP. Menurut Sudirman kepala biro hukum TRC PPA Kaltim menyampaikan hubungan sedarah ini sangat mencoreng fungsi seorang kakak yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom bagi saudarinya.

Fenomena inses ini sangat mengerikan mengingat semakin banyak fakta dilapangan yang terjadi antar saudara kandung, atau dengan orang tua kandung kian banyak terjadi. Apa yang terjadi di atas baru satu kasus yang viral atau mencuat beritanya , sedangkan yang tidak mencuat beritanya masih banyak, bahkan ini terjadi di lingkungan sekitar kita, tidak jauh dari lingkungan kita, bahkan dari hubungan sedarah itupun ada yang menghasilkan keturunanNa’udzubillahi mindzalik.

Padahal Indonesia adalah mayoritas muslim sebagai negara religius menunjukkan adanya pengabaian terhadap aturan agama maupun masyarakat , masyarakat hidup bebas tanpa aturan , demi kepuasaan individu , melampiaskan hasrat nafsu seksualnya tanpa menghiraukan norma-norma agama, bahkan sama halnya dengan binatang bahkan melebihi sifat binatang yang melampiaskan hasrat seksualnya lepas kontrol dari akal sehat dan nilai-nilai agama.

Faktor-faktor Penyebab Hubungan Sedarah

Ada beberapa faktor penyebab hubungan sedarah bisa terjadi, :

1. Karena pola asuh orang tua, misalnya dalam rumah tangga itu dibiasakan tidur sekamar antara laki-laki dan perempuan padahal sudah baligh, tidur satu selimut, aurat tidak dijaga biasa berpakaian yang terbuka auratnya , walaupun di dalam rumah yang melihat adalah mahram seharus nya tetap berpakaian yg menutup aurat, sopan tidak menampakkan aurat karena jika tidak hawa nafsu dan setan mengoda manusia untuk melakukkan hal-hal yang dilarang agama.

2. Karena pengaruh media sosial (medsos), dibiarkan melihat pornografi tanpa filter.

3. Karena lingkungan, dimana masyarakat mengganggap kemaksiatan sebagai hal yang biasa dan bersifat individualis.

4. Tetapi yang lebih penting adalah peran negara dalam penjagaan terhadap akidah dan agama masyarakat, dimana negara tidak support tidak membekali dan membentengi keluarga malah cenderung menjauhkan dari nilai-nilai agama.

Inilah buah penerapan sistem sekuler kapitalis liberalisme, dimana hidup manusia itu tanpa peran agama , tidak cukup hanya dengan berakhlak mulia karena akhlak mulia buah dari keimanan. Bagaimana mau berakhlaq mulia kalau dia tidak beriman kepada Allah, hidupnya bukan berstandar pada hukum Allah tapi berstandar pada penilaian manusia, kalau perbuatan itu baik menurut kaca mata manusia belum tentu baik menurut Allah, misalnya tentang pacaran ada sebagian manusia memandang itu baik , berdua-duaan dengan lawan jenis jelas menurut kaca mata Allah itu haram. Kalau dilihat keseharian orang lain mereka masih sopan, tapi hidupnya melakukan hal-hal yang dilarang Allah, maka ketika yang berkuasa adalah hawa nafsu dan akal manusia yang lemah dan menyesatkan , rusaklah kehidupannya dan merusak sendi-sendi kemuliaan manusia.

Negara dalam sistem kapitalisme justru justru meruntuhkan dan merusak keluarga melalui kebijakan yang jauh dari nilai-nilai agama yang telah dibuatnya,karena negara hanya menjadi regulator kebijakan yang bersifat kapitalistik, sehingga ketika poronografi memberi keuntungan negara tidak akan mengambil tindakan pelarangan, dalam hal ini negara lalai dalam menjaga sendi kehidupan keluarga.

Islam adalah jalan hidup shahih yang mengatur semua urusan manusia dan menjadikan rakyat sebagai pelaksana hukum syara. Islam mewajibkan negara untuk meriayah rakyatnya dalam semua limit kehidupan termasuk menjaga keutuhan keluarga dan norma-norma keluarga dalam sistem sosial sesuai dengan Islam.

Islam menetapkan inses sebagai satu keharaman yang wajib dijauhi, negara menyiapkan berbagai langkah pencegahan termasuk membangun kekuatan iman dan takwa , dan menutup semua celah terjadi nya keburukan ini.

Adanya amar makruf nahi munkar menjadi lapisan kedua dalam menjaga kemuliaan manusia, sistem sanksi tegas akan membuat jera yang lain dan menjadi penebus bagi pelakunya kesucian, keluarga akan terjaga jika sistem Islam diterapkan , selain itu kebijakan media yang akan melarang dan memberantas bibit- bibit perilaku buruk agar umat jauh dari pelanggaran hukum syara’ .

Keluarga memang bertanggungjawab dalam membentuk generasi-generasi muslim yang bertakwa, tetapi keluarga muslim butuh suport dari negara agar dapat menjaga generasi tidak melakukan bahkan coba-coba terhadap berbagai kemaksiatan, melalui kebijakan dan sanksi yang membantu pendidikan dan pembinaan generasi. Inilah pentingnya perana negara yang berpegang kepada Al-Qu’ran dan As-Sunnah. Karena negaralah yang menjaga agar tidak terjadi kerusakan sistemik dan justru membnetuk generasi bertakwa dengan secara sistemik. Wallahu’alam bishshowwab.

Penulis : Sri Andini, S.Ag ( Pendidik dan Pengurus MT Annahdah )

 

 

 

 

Terkini