KUTIM | Warga desa Mata Air kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, melakukan aksi tanam pohon pisang dijalan yang rusak.
Aksi itu dilakukan pada, Rabu (15/01/20) sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena akses jalan menuju kedua Desa, yakni Mata Air dan Desa Bukit Permata, tak kunjung diperbaiki.
Padahal jalan itu merupakan akses vital masyarakat kedua desa itu. Alhasil, masyarakat disana yang dominan pekerjaan sebagai petani, kebun dan peternakan merasa terhambat dalam perputaran ekonomi.
“Masyarakat disini dominan petani, jika infrastrukturnya rusak maka akan terhambat dan berdampak pada putaran ekonomi masyarakat,”kata Sekretaris Desa Mata Air, Nano Susanto.
Dirinya berharap agar pemerintah kabupaten kutai timur segera melakukan perbaikan.
“Jadi saya mohon kepada Bapak Bupati Kutai Timur beserta Ketua DPRD Kutim untuk segera mengambil sikap karna ini sangat darurat,“ungkapnya.
Perangkat desa yang terlihat dengan usia muda tersebut mengatakan, selama ini banyak perusahaan sawit dan tambang batu bara yang berada di daerah Kaubun tapi kurang berkontribusi dalam hal pembangunan desa.
“Pemerintah mestinya lebih memprioritaskan kepeduliannya terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakatnya, jangan sampai menyepelekan sebab ini bukan hal yang baru saja terjadi, tapi sudah bertahun-tahun,“tandasnya.
Bahkan kata dia, dalam kondisi saat ini ketika ada warga yang sakit dan ingin berobat, ia mengaku cukup kesulitan menembus jalan tersebut untuk ke Kota.
“ini urusan nyawa manusia jika sperti itu infrastrukturnya masa iya harus di tunda pembangunan mau sampai kapan,”tanyanya.
Dirinya menegaskan, Jika tidak disikapi secara cepat dan tegas, pihaknya berencana akan siap menuju DPRD Kutim untuk menggeruduk agar segera ditindaklanjuti persoalan ini.
(Jr)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru