Share ke media
Opini Publik

Mahasiswa Keren, KKN Bawa Konten?

16 Jul 2024 02:08:04764 Dibaca
No Photo
Ilustrasi Gambar : papua.tribunnews.com - Mahasiswa KKN Buat Konten TikTok Pakai Ambulans Desa, Diburu Polisi hingga Kampus Minta Maaf - 26 Agustus 2021

Samarinda - Pada periode akhir masa perkuliahan, mahasiswa diberikan sebuah aktivitas yang bekerjasama dengan masyarakat dalam program kontribusi nyata (baca-KKN). Uniknya, setiap kelompok wajib membawa program yang akan dijalankan dan meraih antusiasme masyarakat tempat para mahasiswa ditempatkan.

Tak mengherankan, jika kemudian masyarakat terbiasa menerima “bantuan” atas kehadiran para mahasiswa ke daerah tertentu karena mereka turun langsung mengerjakan beragam program kemasyarakatan yang dampaknya dapat dirasakan secara cepat dan praktis. Hingga momen ini menjadi hal yang dinantikan, hampir setiap tahunnya.

https://unmul.ac.id/news/unmul-lepas-3170-mahasiswa-kkn-ke-10-kabupaten-kota-rektor-berikan-kontribusi-pembangunan-di-masyarakat

Tahun ini, KKN yang dilaksanakan oleh para mahasiswa membawa proyek dari program Sdg’s. Bagi sebagian masyarakat mungkin awam, bahkan mahasiswa itu sendiri. Maka program ini disoundingkan, melalui aktivitas KKN dan harapannya akan diproses secara berkelanjutan oleh daerah atau desa terkait.

Di balik Sdg’s

Ada 18 poin dalam program Sdg’s bagi daerah atau desa yang mana dalam setiap programnya difokuskan bagi kesejahteraan masyarakat. Termasuk kemampuan bagi masyarakat dan perangkat daerah menyelesaikan permasalahan domestiknya.

https://lestari.kompas.com/read/2023/06/10/170000386/mengenal-18-tujuan-sdgs-desa?page=all

Tidak mengherankan jika kemudian, hampir semua kalangan menyambut baik adanya program ini dan mendukung terlaksananya aktivitas praktis yang dijalankan oleh pemerintah daerah setempat dan dibantu oleh mahasiswa serta warga. Dengan harapan, mendapatkan manfaat sesuai harapan.

Jika ditelisik melalui sudut pandang akidah Islam tentunya akan didapati banyak kontradiksi atas program tersebut. Pasalnya, aturan yang dibuat oleh Barat memiliki ide-ide yang bertujuan untuk kepentingan secara materi dan manfaat fisik semata. 

Beberapa poin yang berbahaya dalam program Sdg’s yakni, pertama menjadikan otoritas daerah dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Kedua, berfokus pada meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi dan kepemimpinan. Ketiga, mengeksploitasi setiap unsur yang memiliki daya jual guna mendongkrak berkembangnya industri. Keempat membuka seluas-luasnya gerbang bagi investasi.

Sejahtera dengan Islam

Berbeda dengan Islam yang memandang sebuah aktivitas haruslah menjadi sarana yang bernilai ibadah disisi Allah Swt. Terlepas apakah ada kemanfaatan ataukan tidak. Sempurnanya Islam dengan aturan yang bersumber dari Allah Swt menjadikan aturan yang lahir dari-Nya pun membawa kemaslahatan dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Selain itu, menempatkan keadilan serta memposisikan manusia mulia saat menerapkannya.

Aturan Islam sangat jelas dalam merincikan sebuah perbuatan. Termasuk dalam perkara kesejahteraan manusia. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan saja selayaknya agama pada umumnya, namun juga sebagai akidah yang sempurna mengatur pula hubungan manusia dengan dirinya, dan dengan sesama manusia lainnya.

Islam menempatkan kondisi khas bagi laki-laki maupun perempuan sesuai fitrah penciptaannya sehingga merealisasikan tujuan penciptaan. Kepemimpinan ummat berfokus pada penguasanya yang mengambil akidah Islam sebagai aturannya sehingga tidak boleh menjalankan kebijakan tanpa landasan berbuat, yakni hukum Allah Swt. Ada halal haram, baik buruk, terpuji tercela. Semua nilai itulah yang dipakai dalam aktivitas individu bahkan bernegara.

Dalam Islam kesejahteraan secara riil dapat dirasakan oleh masyarakat. Adanya ketaatan dan keimanan sebagai pengontrol aktivitas individu, masyarakat, bahkan negara maka mahasiwa dalam hal ini mengambil bagian penting dalam membawa perubahan. Mahasiswa mampu mengubah pemikiran bahkan memiliki peran sebagai orang-orang dengan intelektualitas tinggi sehingga bisa menghadirkan solusi dari masalah ummat.

Dengan kesadaran Islam mahasiswa diharapkan mampu menjadi bagian yang berani menyerukan perubahan kebijakan guna meraih manfaat baik untuk tujuan kesejahteraan di dunia maupun keselamatan diakhirat. Jadilah mahasiswa keren dengan membawa konten dakwah Allahu Akbar!

Oleh: Fitri Eka Artika (Pembina komunitas SWIC Samarinda)