Share ke media
Populer

Menyoal HIV/AIDS Pada Generasi Saat Ini.

02 Nov 2018 02:00:12903 Dibaca
No Photo
Ilustrasi : Dreamstime.com, Inset : Aji Rafika Noor Adita S.Si. (Pemerhati Sosial keMasyarakatan)

HIV sampai saat ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Bagaimana tidak HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. (Wikipedia). 

HIV termasuk virus yang mematikan disepanjang sejarah kehidupan manusia. Selain orang dewasa, anak-anak pun tidak luput dari terpapar virus ini (HIV), karena penularan virus ini melalui cairan, seperti cairan vagina, semen, darah bahkan ASI.(Organisasi.org). 

Data PBB menunjukan sekitar 3.200 anak di Indonesia terjangkit HIV dengan penularan dari ibu. Penularan yang paling banyak adalah para istri pengguna narkoba dengan suntik, para pengguna jasa pekerja seks komersil, istri para pria gay dan pria gay.(bbc.com). 

Dari laman Tribun-Medan.com memberitakan ada tiga orang anak pengidap HIV di Desa Nainggolan, Kabupaten Samosir, dilarang bersekolah karena masyarakat takut akan tertular penyakit serupa. Ketiganya juga terancam diusir dari Kabupaten Samosir. Tiga anak tersebut, terdiri dari seorang laki-laki dan dua perempuan disinyalir bukan warga asli Nainggolan. Mereka merupakan penduduk dari daerah luar yang didatangkan ke RS HKBP Nainggolan untuk dirawat di sana.(Batamnews.com). 

Bupati Samosir Rapidin Simbolon menyatakan langkahnya membuat pengajaran terpisah sebagai solusi sama-sama menang. Ia juga mengatakan bahwa dia telah menjelaskan kepada warga mengenai penularan HIV namun warga tetap menolak.(bbcnews.com). 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa faktor utama penyebaran virus HIV ini melalui perilaku seks bebas dan penyimpangan seksual (homoseksual), selain narkoba suntik dan penularan ibu ke janin serta transfusi darah.(Alodokter.com). 

Pergaulan bebas bukan hanya terjadi di level remaja atau dewasa saja, namun juga terjadi di level anak-anak. Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Yogyakarta, Sari Murti Widyastuti mengatakan sudah ada kasus di tingkat anak-anak. Menurutnya ada anak seusia SD dan SMP yang melakukan kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak seusia mereka. Dan kasus tersebut ada.(TribunJogja.com).

Permasalahan ini tidak lepas dari pengaruh sistem yang ada saat ini. Dimana sistem ini menjungjung tinggi kebebasan, adanya pengaruh budaya liberal yang perlahan tapi pasti merasuk ke dalam jiwa dan fikiran remaja saat ini, tidak terkecuali perilaku atau pergaulan bebas, narkoba, dan lain sebagainya. (*Red/dr)

Ditulis Oleh Kontributor : Aji Rafika Noor Adita S.Si. (Pemerhati Sosial keMasyarakatan)