Share ke media
Opini Publik

Mungkinkah Layanan Kesehatan Gratis dan Berkualitas

07 Jul 2025 02:03:1716 Dibaca
No Photo
Ilustrasi Gambar : dinkes.papua.go.id - Pemerintah Menyediakan Layanan Kesehatan Gratis bagi Seluruh Masyarakat 28 Februari 2025

Masalah kesehatan adalah hak bagi seluruh warga negara, dan merupakan salah satu isu yang paling penting dalam masyarakat. Akses ke layanan kesehatan yag berkualitas dan gratis dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi kesenjangan kesehatan. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam menyediakan layanan kesehatan gratis yang berkualitas, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih, dan kesulitan dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan, seperti yang bertempat tinggal di pelosok-pelosok terpencil. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan gratis, sehingganya seluruh masyarakat dapat menikmati hidup yang sehat lagi sejahtera.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalokasikan dana subsidi sebesar Rp 25 miliar untuk layanan Unit Gawat Darurat (UGD) gratis di lima Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemprov. Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Kaltim dalam meningkatkan akses serta kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” Kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin pada konfrensi siapapun yang datang ke UGD di RSUD milik Pemprov Kaltim dilayani hingga tuntas. Antaranews.com. Rabu 18 Juni 2025.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meluncurkan program Pelayanan Kesehatan dan Bermutu (Gratispol)  di Samarinda, Rabu (18/6/2025) kebijakan ini menjadi angin segar bagi publik karena menjamin seluruh penduduk Benua Etam untuk dapat mengakses layanan kesehatan secara cuma-cuma di semua fasilitas kesehatan. Masyarakat Kaltim kini cukup menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP),  Kartu Keluarga (KK), atau Kartu Identitas Anak (KIA) untuk mendapatkan perawatan gratis. Kepala Dinas Kesehatan Kaltim , Jaya Mualimin, menyatakan program ini dirancang untuk semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. kaltim.tribunnews.com. 21/06/2025.

Kalau dipikir-pikir dan menurut lapisan masyarakat juga netizen banyak yang menyangsikan program ini, karena BPJS saja banyak bermasalah, baik dibagian pelayanan yang sangat minimalis, belum lagi masalah administrasi yang berbelit-belit tatkala mau mengurus surat rujukan dan lainnya. Padahal mereka bayar iuran tiap bulan. Apalagi dengan kebijakan gaspol yang hanya dengan memakai KTP ketika mau berobat. Kebijakan ini seolah-olah seperti nyata berpihak ke rakyat,  di tengah banyaknya kebijakan yang membawa kezaliman yang jauh lebih besar seperti kelangkaan BBM, gas dan sulitnya mendapatkan layanan publik yang layak, padahal itu adalah hak rakyat sepenuhnya. 

Kenyataan ini begitu miris dengan melihat kebijakan populis ketika realita pelayanan kesehatan khususnya BPJS, yang begitu banyak dikeluhkan masyarakat secara umum berkisar pada masalah antrean yang panjang, penolakan dibeberapa fasilitas kesehatan, sulitnya mendapatkan jadwal tindakan, serta kurang ramahnya pelayanan, bahkan tidak professional dari petugas medis yang akhirnya menurunkan kepercayaan akan kualitas pelayanan kesehatan.

Islam sungguh merupakan agama sekaligus ideologi yang sempurna dan paripurna, yang menjamin kebutuhan pokok seluruh masyarakat. Seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan perumahan yang memadai. Selain itu negara juga bertanggung jawab akan adanya jaminan kesehatan, seperti obat-obatan, makanan bahkan uang saku setelah pasien sembuh, pemeriksaan kesehatan yang murah bahkan gratis. Negara menyediakan rumah sakit yang dilengkapi masjid, sekolah dan perpustakaan. Disediakan berbagai dokter dengan lengkap spesialisasinya. Melakukan penelitian-penelitian ilmiah dibidang kedokteran. Makanya Islam banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan di bidang kesehatan seperti Jabir Al Haya, beliau menemukan tehnologi destilasi, pemurnian alkohol untuk disinfektan, juga mendirikan apotik pertama di dunia di Bagdad. Ishaq bin Ali Rahawi beliau menulis kitab Adab Ath-Thabib, untuk pertama kalinya ditunjukan untuk kode etik kedokteran. Di abad 9 ada Al-Kindi, beliau ahli di bidang kedokteran dengan mengukur derajat penyakit, mengukur kekuatan obat hingga dapat menaksir saat kritis pasien. Dan masih banyak ilmuwan lainnya yang begitu besar menureh tinta di bidang kesehatan.   

Negara menyediakan fasilitas secara gratis dan berkualitas di bidang kesehatan ini, tidak hanya berlaku untuk kaum muslimin saja akan tetapi juga untuk yang non muslim. Karena di dalam Islam negara memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab memastikan kesejahteraannya. Rasulullah bersabda “ Imam   (penguasa)  adalah mengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang diurusnya” (HR Muslim). Karena di dalam Islam pemimpin itu sebagai rain dan junnah yaitu pemimpin sebagai rain berfungsi sebagai penanggung jawab kesejahteraan dan pemeliharan rakyatnya, sementara junnah pemimpin menjadi pelindung rakyat dari kezaliman.  

Adapun pembiayaan untuk urusan kesehatan ini berasal dari Baitul Maal yang merupakan bagian dari kepemilikan umum. Negara memiliki sumber pemasukan yang sangat besar terutama dari pengelolaan sumber daya alam yang berlimpah di setiap negeri muslim, sehingga mampu memenuhi kebutuhan biaya pemeliharaan kesehatan rakyat. Negara juga sangat memperhatikan usaha kuratif,  preventif sehingga upaya bisa dilaksanakan secara optimal dan mampu menekan angka kesakitan, begitu juga negara memberikan edukasi ke berbagai lapisan masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat dan negara menyediakan makanan, minuman halal dan baik serta mengeluarkan kebijakan stop impor makanan yang tidak halal dan yang merusak kesehatan, hal ini diupayakan agar masyarakat terhindar dari gangguan kesehatan. 

Semua prestasi dan keunggulan ini bisa terjadi tidak lain karena adanya negara yaitu daulah khilafah. Hal ini membuktikan bahwa kaum muslim dari dulu begitu memahami bahwa sehat itu tidak hanya urusan dokter, namun adanya kerjasama serta sinergi dari negara dan ilmuwan yang hasilnya melahirkan generasi dan peradaban unggul. Wallahu a’lam bi ash-shawab.

Oleh : Rahmayanti